Tim peneliti dari University of Melbourne dan New York University belum lama ini mengungkapkan, orang-orang dengan nama yang sederhana, dan mudah dibaca seperti Michael, Tom, Jane, atau Mary, lebih cenderung dipilih untuk promosi di tempat kerja. Dalam penelitian tersebut mereka menggunakan nama-nama Inggris, Asia, dan dari latar belakang timur, barat, serta Eropa.
"Pengaruhnya tidak hanya karena panjang dari nama atau terdengar begitu asing, atau tidak biasa, tapi seberapa mudah nama itu diucapkan," jelas Simon Laham dari University of Melbourne yang memimpin studi ini. Dalam studi pertama, terungkap pula bahwa pengucapan nama bisa memengaruhi pembentukan kesan dan pembuatan keputusan.
Namun penemuan ini paling banyak terjadi di kalangan pengacara, dimana mereka yang namanya lebih mudah diucapkan ternyata lebih cepat naik jabatan dalam hierarki perusahaan. Meski begitu, pengaruh semacam ini sebenarnya juga terjadi dalam industri yang lain, dan dalam banyak konteks sehari-hari. Riset ini mendapati bahwa banyak kandidat di bidang politik dengan nama-nama yang sederhana ternyata cenderung memenangkan kompetisi (Barack Obama mungkin sebuah perkecualian).
Laham mengatakan, hasil penelitian ini memiliki pengaruh penting untuk mengelola prasangka dan diskriminasi dalam masyarakat. "Kita perlu menghargai prasangka yang membentuk pilihan-pilihan dan penilaian kita tentang orang lain. Suatu apresiasi tertentu mungkin membantu kita menghasilkan perlakuan yang lebih adil dan objektif terhadap orang lain," paparnya. -kompas.com-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar