Senin, 16 Juli 2012

Tips Mengerem Sepeda Motor

http://bolehasyik.blogspot.comRem jangan ditekan penuh, tapi sistem tekan-lepas sampai beberapa kali
Hingga saat ini, angka kecelakaan lalu lintas pada pesepeda motor terus meningkat. Salah satu penyebabnya, faktor perilaku pengendara saat memacu tunggangannya dengan cepat tanpa memperhitungkan risiko yang akan ditanggung.

Menurut chief instructor Jakarta Defensive Driving Consulting, Jusri Pulubuhu, penyebab kecelakaan pada umumnya disebabkan oleh faktor manusia, diikuti faktor lingkungan, dan terakhir kondisi kendaraan.

“Pengendara sepeda motor masih salah perhitungan, karena mereka berpikir motor akan berhenti jika pedal rem ditekan. Padahal rem berfungsi bukan menghentikan sepeda motor, melainkan memperlambat atau menghentikan roda,” kata Jusri, saat ditemui di acara pelatihan Safety Riding di Lotte Mart Alam Sutera, Tangerang Selatan, Minggu 15 Juli 2012.

Untukt lebih mewaspadai akan terjadinya kecelakaan, Jusri menyarankan,  untuk melakukan pengereman pada kecepatan 30 km, sebaiknya menggunakan rem belakang. Bila di atas 40 km sampai 50 km, kombinasikan rem depan dan belakang.

Perlu diketahui, pada saat berjalan sebaiknya tangan kanan tidak selalu memegang handle rem, karena tangan dapat melakukan refleks untuk menekan handle meski belum mendapat perintah dari otak.

Jika akan mengerem sebaiknya menggunakan dua jari, dan pada saat melakukan pengereman jangan pernah menekan handle atau pedal rem dengan penuh, melainkan dengan cara tekan-lepas sampai beberapa kali.

Dengan menekan terus pedal rem saat meluncur, roda atau ban yang seharusnya menapak dengan sempurna pada jalan atau aspal menjadi  terkunci hingga diam atau berhenti berputar, hal tersebut mengakibatkan hilangnya daya cengkeram ban terhadap aspal.“Jangan sampai menunggu ban mengunci atau ‘slip’ karena sangat berbahaya. Sedangkan dengan cara tekan-lepas-tekan-lepas jarak pengereman kendaraan lebih pendek, dan kendaaraan masih bisa dikendalikan,” kata Jusri.

Lain halnya dengan teknologi Anti-lock Braking System (ABS), meski ditekan penuh, sepeda motor tidak akan langsung slip melainkan masih dapat di kendalikan.

Kemudian, saat berkendara, Jusri menyatakan bahwa, jarak kendaraan di depan dan di belakang  bukanlah satu tolak ukur yang baik dan benar. “Lebih baik kita mengukur jarak dengan ukuran waktu, standarnya 2 detik, namun lebih baik 3 sampai 4 detik. Meski waktu tersebut terbilang sedikit namun hal tersebut lebih baik,” kata Jusri.

Hindari melakukan pengereman mendadak di tikungan, atau tepat berada pada lubang. Selain itu, sesuaikan kecepatan berkendara sesuai dengan kondisi jalan, karena suhu udara suatu tempat atau jalan berbeda satu sama lain.

“Melakukan pengeremen di jalanan Ancol dan jalanan Bandung pasti berbeda, karena kelembaban aspal juga beda. Selain itu hindari jalanan licin seperti adanya oli atau air, jika ada sebaiknya jangan menggunakan kecepatan tinggi,” katanya.
Source: http://otomotif.news.viva.co.id/news/read/336028-tips-mengerem-sepeda-motor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar