Selasa, 24 Juli 2012

Penyesalan Anak yang Menjauhi Ibunya karena Jadi Penulis Novel Erotis

img
ist.

Jakarta - Banyak kisah yang menceritakan bagaimana perjuangan seorang ibu tunggal membesarkan anak-anaknya. Ini adalah kisah seorang anak yang memilki ibu yang luar biasa. Memiliki tiga orang anak, wanita ini bekerja part-time di sebuah firma hukum, mengenyam pendidikan di Universitas Oxford dan sekarang menjadi seorang penulis novel erotis.

Menjalani profesi sebagai penulis novel untuk rating dewasa bukannya tanpa tantangan. Penolakan pun pernah dialami oleh anaknya. Gabriel Strokes, pria 23 tahun adalah nama anak sang wanita. Dikutip dari Daily Mail, ia mengaku pernah mengalami kemarahan dan ketidakpercayaan terhadap sang ibu pada usianya yang baru menginjak 13 tahun.

Selama ini Gabriel menganggap ibunya adalah sosok sempurna yang tidak pernah melakukan kesalahan. Namun anggapan itu segera berubah 180 derajat ketika ia menemukan sebuah novel erotis karangan Primula Bond, yang diketahuinya sebagai nama pena dari ibunda tercinta.

Gabriel tidak bisa mengerti kenapa Erika Mitchell, nama asli dari Primula Bond, melakukan hal tersebut. Sangat mengerikan baginya mengetahui pengelaman pribadi sang ibu seperti yang dituangkan dalam novel erotis tersebut. Bahkan, Gabriel merasa begitu malu untuk menceritakan apa yang ia rasakan kepada Erika.

Tahun-tahun berikutnya dalam kehidupan Gabriel adalah kehidupan penuh dengan rahasia, tetapi usaha itu kembali hancur karena Fifth Shades of Grey buku karangan sang ibu menjadi salah satu buku bestseller dengan nama pena barunya, E.L. James.

Dengan seketika kehidupan Erika yang tadinya biasanya-biasa saja berubah menjadi seorang jutawan yang mememiliki penggemar di seluruh dunia. Begitupun dengan kehidupan Gabriel yang turut berubah.

Gabriel sangat malu akan pekerjaan Erika. Ditambah lagi dengan banyak teman-teman di sekolahnya yang mengetahui hal tersebut. Walaupun ada dari mereka yang kagum, tetapi tidak sedikit yang mengoloknya dengan potongan-potongan kalimat dalam novel. Hal ini membuatnya tidak bisa menikmati masa-masa tenangnya di sekolah.

Tidak hanya berhenti di masa SMU, tetapi semua kata menggoda itu tetap berlangsung di masa kuliah. Dia mencoba pergi dari kehidupan lamanya untuk menghindar, tetapi itu bukan cara yang tepat. Selama berbulan-bulan Gabriel tidak mau berbicara dengan sang ibu, karena mengganggap Erika membuatnya menjadi bulan-bulanan di kampus. Dia membenci ibunya.

Tapi saat ini di usianya yang ke 23 tahun, Gabriel menyadari bahwa sang ibu melakukan hal yang baik untuk membiayai kehidupannya dan kedua saudaranya. Ditambah dengan pernyataan Erika yang merasa menyesal tidak memikirkan efek negatif yang ia timbulkan untuk anak-anaknya.

Pemahaman yang diberikan oleh sang ibu merupakan obat yang paling manjur untuk menyembuhkan luka hati Gabriel selama bertahun-tahun. Dia kembali mencintai sang ibu yang melakukan hal itu untuk ketiga buah cintanya. Dia mulai memahami bahwa menulis novel erotis adalah bakat sang ibu, walaupun sampai dengan saat ini dia tidak pernah membaca novel sang ibu.

sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar