Masyarakat harus berhati-hati saat melakukan transaksi, apalagi menjelang puasa dan lebaran. Ditambah lagi saat ini, peredaran uang palsu, semakin marak di masyarakat.
Terbukti, hari ini tiga perempuan pengedar uang palsu ditangkap Direktorat Reskrimum Polda Jatim, mereka adalah bagian kelompok pengedar uang palsu pecahan Rp100 ribu. Tidak tanggung-tanggung, sebanyak Rp46 juta uang kertas palsu ditemukan polisi.
"Dua perempuan itu bernama Sujiati 53, dan Nur Mukti Cipta Ningrum alias Ita 40, diketahui memesan uang palsu dari Dian Wahyuni 40, melalui telepon," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Hilman Thayib, Selasa 17 Juli 2012.
Setelah mengambil pesanan uang palsu di Terminal Purabaya lanjut Hilman, ketiganya menumpang mobil Avanza menuju Jombang.
Di dekat stasiun kereta api, tersangka Sujiati turun dan menumpang becak mengantar pesanan uang palsu kepada seseorang yang tanpa diketahui merupakan informan polisi, yang sengaja dipasang di Desa Genengan, Jombang.
"Disitulah tersangka Sujiati kami tangkap," tegasnya.
Dengan pengawasan polisi, tersangka pertama menghampiri rekannya di SPBU Parimono, Jombang. Di situ, petugas kemudian bisa menangkap Dian Wahyuni dan Ita yang menunggu.
Dalam pemeriksaan, uang lembaran seratus ribu itu memiliki banyak kejanggalan. Termasuk tidak ada benang emas seperti di uang kertas asli.
"Upal ini tidak dilapisi lilitan benang emas. Juga tidak ada gambar tokoh saat diterawang. Nomor seri juga banyak yang sama dan bahan kertasnya lebih halus,"
Akibat perbuatannya, ketiga tersangka dijerat melanggar Pasal 245 KUHP dan atau Pasal 36 Jo ayat 1, ayat 2 dan ayat 3 dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara. (umi)
Terbukti, hari ini tiga perempuan pengedar uang palsu ditangkap Direktorat Reskrimum Polda Jatim, mereka adalah bagian kelompok pengedar uang palsu pecahan Rp100 ribu. Tidak tanggung-tanggung, sebanyak Rp46 juta uang kertas palsu ditemukan polisi.
"Dua perempuan itu bernama Sujiati 53, dan Nur Mukti Cipta Ningrum alias Ita 40, diketahui memesan uang palsu dari Dian Wahyuni 40, melalui telepon," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Hilman Thayib, Selasa 17 Juli 2012.
Setelah mengambil pesanan uang palsu di Terminal Purabaya lanjut Hilman, ketiganya menumpang mobil Avanza menuju Jombang.
Di dekat stasiun kereta api, tersangka Sujiati turun dan menumpang becak mengantar pesanan uang palsu kepada seseorang yang tanpa diketahui merupakan informan polisi, yang sengaja dipasang di Desa Genengan, Jombang.
"Disitulah tersangka Sujiati kami tangkap," tegasnya.
Dengan pengawasan polisi, tersangka pertama menghampiri rekannya di SPBU Parimono, Jombang. Di situ, petugas kemudian bisa menangkap Dian Wahyuni dan Ita yang menunggu.
Dalam pemeriksaan, uang lembaran seratus ribu itu memiliki banyak kejanggalan. Termasuk tidak ada benang emas seperti di uang kertas asli.
"Upal ini tidak dilapisi lilitan benang emas. Juga tidak ada gambar tokoh saat diterawang. Nomor seri juga banyak yang sama dan bahan kertasnya lebih halus,"
Akibat perbuatannya, ketiga tersangka dijerat melanggar Pasal 245 KUHP dan atau Pasal 36 Jo ayat 1, ayat 2 dan ayat 3 dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara. (umi)
Source: Viva
Tidak ada komentar:
Posting Komentar