Senin, 16 Juli 2012

Ini Kajian Universitas Princeton Soal Jokowi

http://bolehasyik.blogspot.comUniversitas Princeton mengungkap kelebihan dan kekurangan Jokowi
Keberhasilan Wali Kota Solo Joko Widodo dalam memimpin Kota Solo selama dua periode menuai banyak pujian. Jokowi begitu sapaanya masuk dalam nominasi 25 wali kota terbaik di dunia yang diselenggarakan The City Mayors Foundation London, Inggris.

Sebuah lembaga yang bernama Innovations For Successful Societies, Princeton University di Amerika Serikat membuat sebuah riset dan kajian. Terhitung sejak terpilih pada pemilihan umum pertama secara demokratis di Solo pada Juli 2005 hingga periode kedua di tahun 2011, Jokowi berhasil menyita perhatian dunia. 

Jokowi dibantu Wakil Wali Kota FX Hadi Rudyatmo langsung membuat gebrakan, mengubah imej Kota Solo yang sebelumnya diidentikkan sebagai kawasan jaringan teroris, pelayanan pemerintah yang kurang berfungsi, pengangguran yang tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang lemah membebani setengah juta penduduk. 

Insinyur Kehutanan Universitas Gadjah Mada itu mulai membangun aliansi dengan para pebisnis, pemimpin agama dan organisasi non-pemerintah sebagai bagian mewakili masyarakat miskin. Yang paling fenomenal Jokowi berhasil merelokasi ribuan pedagang kaki lima untuk mengurangi kemacetan lalu lintas tanpa menggunakan kekerasan.

"Ini menunjukkan keterampilan Jokowi dalam kepemimpinannya di tahun pertama, mengatur situasi yang sulit tanpa menggunakan kekerasan," ujar Arif, LSM KOMPIP, seperti dilansir laman www.princeton.edu.

Untuk pelayanan publik, Jokowi dan wakilnya menciptakan layanan satu atap 'one-stop service'. Hal itu ditujukan untuk mempermudah akses terhadap pengurusan lisensi bisnis dan layanan publik lainnya. Sebagai komitmennya dalam pelayanan publik yang bebas dari korupsi, Ia menekankan pada akuntabilitas dan pelayanan gratis kepada masyarakat Solo.

"Orang-orang selalu mengeluh tentang kartu identitas. Mereka mengatakan bahwa ketika mereka meminta kantor kecamatan untuk kartu identitas, mereka harus membayar jumlah tambahan, dan butuh satu atau dua, kadang tiga minggu," kata Jokowi. Untuk itu kemudahan masyarakat dalam memperoleh akses pelayanan publik yang baik juga sangat penting untuk menjamin iklim investasi dan pertumbuhan ekonomi Solo.

Sebagai orang yang memiliki latar belakang sebagai pengusaha, Jokowi awalnya awam soal politik. Ia mengandalkan wakilnya FX Hadi Rudyatmo yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Solo untuk urusan lobi politik Dengan pengaruh politik Rudyatmo itu, Jokowi umumnya bisa mengandalkan dukungan dari DPRD Solo.

Soal gagasan dan ide, tak jarang Jokowi mengadakan pertemuan dengan LSM dan elemen masyarakat di Balai Kota maupun dalam kesempatan lain, untuk mendorong warga berbagi pandangan dan ide-ide tentang apa yang pemerintah lakukan dan bagaimana hal itu bisa membaik. "Dia punya ide-ide dari masyarakat, Ini adalah bagaimana ide-ide mendapat dihasilkan dari stakeholder di kota," ucap Sidik, aktivis LSM di Solo. menurutnya diskusi konstan dapat membantu mengembangkan dan memperbaiki strategi.

Sejak terpilih kembali pada periode kedua, Jokowi mengalihkan fokus ke proyek-proyek yang akan meningkatkan infrastruktur transportasi dan konektivitas ke kota-kota sekitarnya. Proyek meliputi perluasan terminal bus yang ada untuk meningkatkan kapasitas dan pembangunan empat jembatan dan empat jalan di bagian utara kota. Pembangunan baru akan menghubungkan wilayah utara jauh dengan pusat kota dan provinsi sekitarnya. 

Seorang Jokowi bukan tanpa celah, pria kelahiran Solo itu harus mengakui bahwa beberapa studi yang dilakukan oleh yayasan dan mitra lokal tahun 2007 menyebutkan bahwa Kota Solo menduduki peringkat rendah (28 dari 42 kabupaten) pada sisi akuntabilitas, dan rata-rata (16 dari 42 kabupaten) tentang transparansi. Namun, peringkat tinggi pada partisipasi masyarakat, pada 3 dari 42, dan memiliki anggaran sisa dana yang relatif rendah per tahun 39 persen.

Jokowi juga mengakui bahwa reformasi layanan sipil berjalan perlahan. Jokowi mengakui kekurangan dalam."Kami telah mencapai paling banyak 40 persen dari tujuan kami. Pencapaian ini masih terbatas pada pemerintahan yang baik. Kami memiliki jalan panjang untuk memiliki pemerintahan yang bersih," ujar Jokowi.

Selanjutnya dalam aspek lain dari administrasi Jokowi. Setyo Dwi Herwanto dari LSM Pattiro Surakarta menegaskan bahwa pemberantasan korupsi tidak ditangani secara efektif oleh Wali Kota. "Belum ada tindakan langsung," kata Herwanto. "Jokowi sedang mencoba untuk mengurangi korupsi tetapi dalam lembut cara, seperti anggaran mempublikasikan melalui poster dan dompet "

Selain itu program yang dilakukannya juga tidak mencapai semua masyarakat miskin kota, banyak dari mereka tidak mengerti proses registrasi atau tidak percaya bahwa mereka benar-benar akan mendapatkan layanan tersebut. 

Kini Joko Widodo maju dalam bursa pencalonan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017. Jokowi yang diusung oleh PDI-P menggandeng Basuki Tjahaja Purnama sebagai wakilnya yang diusung Parta Gerindra.
Source: http://nasional.news.viva.co.id/news/read/336033-ini-kajian-universitas-princeton-soal-jokowi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar