Kalimat
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam manulis sebuah karangan atau cerita tentunya selalu dijumpai susunan dari banyak kata yang membentuk kalimat. Kalimat-kalimat tersebut harus dihubungkan lagi sehingga terbentuk sebuah paragraf. Menyusun paragraf berarti menyampaikan suatu gagasan atau pendapat tertentu yang harus disertai alasan ataupun bukti tertentu.[1]
Menyusun suatu paragraf yang baik harus memperhatikan beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut antara lain adalah ide pokok yang akan dikemukakan harus jelas, semua kalimat yang mendukung paragraf itu secara bersama-sama mendukung satu ide, terdapat kekompakan hubungan antara satu kalimat dengan kalimat lain yang membentuk alinea, dan kalimat harus tersusun secara efektif (kalimat disusun dengan menggunakan kalimat efektif sesuai ide bisa disampaikan dengan tepat).[2]
Oleh karena itu, untuk lebih memahami bagaimana menyusun sebuah paragraf yang benar dan mengetahui berbagai macam jenis paragraf, maka makalah ini disusun agar bisa menambah pengetahuan para pembaca tentang penggunaan paragraf yang baik
B. RUMUSAN MASALAH
Ø Apa saja Jenis-Jenis Paragraf?
Ø Bagaimana Teknik Pengembangan Paragraf?
BAB II
PEMBAHASAN
A. JENIS – JENIS PARAGRAF
Jenis-jenis paragraf berdasarkan tujuannya dapat dibedakan atas :
1. Paragraf argumentasi
2. Paragraf eksposisi
3. Paragraf deskripsi
4. Paragraf persuasi
5. Paragraf naratif
1. PARAGRAF ARGUMENTASI
Paragraf argumentasi adalah paragraf yang berisi ide/gagasan dengan diikuti alasan yang kuat untuk menyakinkan pembaca.[3]
CIRI – CIRI PARAGRAF ARGUMENTASI
1. bersifat nonfiksi /ilmiah
2. bertujuan menyakinkan orang lain bahwa apa yang dikemukakan merupakan kebenaran
3. dilengkapi bukti-bukti berupa data, tabel, gambar dll
4. ditutup dengan kesimpulan[4]
2. PARAGRAF EKSPOSISI
Paragraf eksposisi adalah paragraf yang bertujuan untuk menjelaskan dan menerangkan sesuatu permasalahan kepada pembaca agar pembaca mendapat gambaran yang sejelas-jelasnya tentang sesuatu permasalahan yang dimaksud pengarang.[5]
CIRI-CIRI PARAGRAF EKSPOSISI
1. bersifat nonfiksi/ilmiah
2. bertujuan menjelaskan/memaparkan
3. berdasarkan fakta
4. tidak bermaksud mempengaruhi
3. PARAGRAF DESKRIPSI
Paragraf deskripsi adalah paragraf yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu dengan tujuan agar pembaca seakan-akan bisa melihat, mendengar, atau merasakan sendiri semua yang ditulis oleh penulis.[6]
CIRI-CIRI PARAGRAF DESKRIPSI
1. Menggambarkan /melukiskan objek tertentu (orang, tempat, keindahan alam dll)
2. Bertujuan agar pembaca seolah-olah melihat sendiri objek.
4. PARAGRAF PERSUASI
Paragraf persuasi adalah paragraf yang bertujuan meyakinkan dan membujuk seseorang atau pembaca agar melaksanakan /menerima keinginan penulis.[7]
CIRI-CIRI PARAGRAF PERSUASI
1. ada fakta/bukti untuk mempengaruhi/membujuk pembaca
2. bertujuan mendorong, mempengaruhi dan membujuk pembaca
3. menggunakan bahasa secara menarik untuk memberikan sugesti (kesan) kepada pembaca.
5. PARAGRAF NARATIF
Paragraf naratif adalah suatu bentuk paragraf yang menceritakan serangkaian peristiwa yang disusun menurut urutan waktu terjadinya.
CIRI – CIRI PARAGRAF NARATIF
1. Ada tokoh, tempat, waktu, dan suasana yang diceritakan
2. Mementingkan urutan waktu maupun urutan peristiwa
3. Tidak hanya terdapat dalam karya fiksi ( cerpen,novel,roman) tetapi juga terdapat dalam tulisan nonfiksi (biografi, cerita nyata dalam surat kabar,sejarah,riwayat perjalanan).[8]
B. TEKNIK PENGEMBANGAN PARAGRAF
1. Berdasarkan Teknik : (1) secara alamiah ; a. Urutan ruang ,b. Urutan waktu, (2) Klimaks dan antiklimaks, (3) Umum ke Khusus
2. Berdasarkan Isi : (1) perbandingan dan pertentangan, (2) analogi, (3) sebab-akibat
Ø Berdasarkan Teknik
(1) Secara Alamiah
Dalam hal ini penulis sekedar menggunakan pola yang sudah ada pada objek atau kejadian yang dibicarakan. Susunan logis ini mengenal dua macam urutan :
a). Urutan ruang (spesial) yang membaca dari satu titik ke titik berikutnya yang berdekatan dalam sebuah ruang. Misalnya gambaran dari depan ke belakang, dari luar ke dalam, dari atas ke bawah, dari kanan ke kiri, dan sebagainya.[9]
b). Urutan waktu (urutan kronologis) yang menggambarkan urutan terjadinya peristiwa, perbuatan atau tindakan.
(2) Klimaks dan Antiklimaks
Pikiran utama mula-mula diperinci dengan sebuah gagasan bawahan yang dianggap paling rendah kedudukannya. Kemudian berangsur-angsur dengan gagasan-gagasan lain hingga ke gagasan yang paling tinggi kedudukannya atau kepentingannya.[10]
(3) Umum ke Khusus, Khusus ke Umum
Cara ini paling banyak digunakan dalam pengembangan paragraf, baik dari umum ke khusus atau sebaliknya dari khusus ke umum. Dalam bentuk umum ke khusus, pikiran utama diletakkan pada awal paragraf, kemudian diikuti dengan perincian-perincian. Sebaliknya dari khusus ke umum, dimulai dengan perincian-perincian dan diakhiri dengan kalimat utama. Karya ilmiah umumnya berbentuk deduktif artinya dari umum ke khusus.[11]
Ø Berdasarkan Isi
(1) Perbandingan dan Pertentangan
Perbandingan adalah paragraf yang berupaya mengamati persamaan yang dimiliki oleh dua benda atau lebih, sedangkan pertentanganlebih banyak menonjolkan perbedaan yang ada pada dua benda atau lebih.
(2) Analogi
Analogi biasanya digunakan untuk membandingkan sesuatu yang sudah dikenal umum dengan yang tidak atau kurang dikenal umum. Gunanya untuk menjelaskan hal yang kurang dikenal tersebut.
(3) Sebab – Akibat
Hubungan kalimat dalam sebuah paragraf dapat berbentuk sebab akibat. Dalam hal ini sebab dapat berfungsi sebagai pikiran utama, dan akibat sebagai pikiran penjelas. Dapat juga sebaliknya. Akibatsebagai pikiran utama dan untuk memahami akibat ini dikemukakan sejulah penyebab sebagai perinciannya.[12]
BAB III
KESIMPULAN
Paragraph dikatakan karangan paling pendek. Dikatakan paling pendek karena paragraph merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan. Paragraph mengandung satu unit buah pikiran yang didukung oleh semua kalimat, mulai dari kalimat pengenal, kalimat utama atau kalimat topic, kalimat-kalimat penjelas sampai kalimat penutup.
Jenis-jenis paragraf berdasarkan tujuannya dapat dibedakan atas :
1. Paragraf argumentasi
2. Paragraf eksposisi
3. Paragraf deskripsi
4. Paragraf persuasi
5. Paragraf naratif
Teknik pengembangan paragraph, berdasarkan Teknik : (1) secara alamiah ; a. Urutan ruang ,b. Urutan waktu, (2) Klimaks dan antiklimaks, (3) Umum ke Khusus.
Berdasarkan Isi : (1) perbandingan dan pertentangan, (2) analogi, (3) sebab-akibat
DAFTAR PUSTAKA
Khoirudin Alang, Sapu Jagat Bahasa dan Sastra Indonesia, Yogyakarta : Pustaka Ilalang, 2007
Arifin Zaenal, Penulisan Karangan Ilmiah dengan Bahasa Indonesia yang Benar,
Jakarta : PT Mediyatama Sarana Perkasa, 1987
Darmadi Koswan, Meningkatkan Kemampuan Menulis, Yogyakarta : Andi Yogyakarta, 1996
Parera Daniel, Belajar Mengemukakan Pendapat, Jakarta : Erlangga, 1988
Akhadiah Sabarti, Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia, Jakarta : Erlangga, 1994
Warsiman, Bahasa Indonesia Untuk Anda, Surabaya : Unesa University Press, 2009
[1] Warsiman, Bahasa Indonesia Untuk Anda, Surabaya : Unesa University Press, hlm 73
[2] Akhadiah Sabarti, Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia, Jakarta : Erlangga, hlm 45
[3] Ibid,.hlm 46
[4] Warsiman, Bahasa Indonesia Untuk Anda, Surabaya : Unesa University Press, hlm 74
[5] Darmadi Koswan, Meningkatkan Kemampuan Menulis, Yogyakarta : Andi Yogyakarta,
[6] Ibid,.
[7] Warsiman, Bahasa Indonesia Untuk Anda, Surabaya : Unesa University Press, 76
[8] Warsiman, Bahasa Indonesia Untuk Anda, Surabaya : Unesa University Press, 77
[9] Akhadiah Sabarti, Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia, Jakarta : Erlangga,hlm 56
[10] Arifin Zaenal, Penulisan Karangan Ilmiah dengan Bahasa Indonesia yang Benar, Jakarta : PT Mediyatama Sarana Perkasa, hlm 77
[11] Ibid,.
[12] Parera Daniel, Belajar Mengemukakan Pendapat, Jakarta : Erlangga, hlm 65
Tidak ada komentar:
Posting Komentar