Sabtu, 23 Juni 2012

Kontroversi Barcode Sebagai Lambang Setan

Kontroversi Barcode Sebagai Lambang Setan - Kontroversi Barcode Sebagai Lambang Setan – Pada saat ini dan pada jaman sekarang ini banyak sekali ditemukan lambang-lambang dan diantaranya juga ada lambang setan. Banyak orang yang mungkin tidak mengetahui dan tidak mengerti akan lambang setan dan bagaimana cara membedakan lambang setan atau bukan.

Memang sulit untuk membedakan dan menemukan lambang setan. Sebagai manusia awam, kita tidak mungkin mengamati secara rinci akan barcode tersebut. Namun berbeda dengan Mary Stewart Relfe yang selalu mengamati lambang-lambang khususnya dalam hal pencarian akan lambang setan seperti Barcode.

Photobucket


Polemik mengenai Barcode (Kode garis-garis batangan) dihubungkan dengan angka 666 sebagai simbol Iblis, sudah menjadi perdebatan berbagai kalangan selama puluhan tahun. Ya, sejak pernyataan Mary Stewart Relfe, PhD dalam bukunya 666 The New Money System; 1982.

Dalam bukunya tersebut, Mary Stewart yang juga seorang pengkaji Alkitab, sejak kecil sangat yakin bahwa penggunaan Barcode terkait erat dengan rencana-rencana tersembunyi dari konspirasi untuk menguasai dunia

Para pengkritisi Barcode berhasil menemukan salah satu rahasia paling vital dari kode-kode batangan ini. Semua Barcode atau yang juga dikenal sebagai Universal Product Code (UPC) Barcode memiliki angka 666 dan 13.

Untuk mengetahuinya, silakan melihat Barcode yang ada di berbagai produk. Perhatikan jumlah angka yang ada di bawah garis-garis batangan. Jumlahnya selalu 13 angka.

Photobucket 

Angka 6 yang disimbolkan dalam kamus Barcode terdiri dari dua garis tipis saling berhadapan terletak di sisi paling kiri dan paling kanan Barcode, dan satunya lagi garis paling tengah. Ketiga garis yang melambangkan angka 6 ini lebih panjang dibanding garis-garis lainnya.





 
Mary Stewart Relfe


Mary Stewart bisa dibilang cukup gigih melancarkan serangan terhadap berbagai simbol yang menurutnya berhubungan dengan konspirasi organisasi penyembah iblis.

Ia mulai meluncurkan buku pertamanya When Your Money Fails tahun 1981 dan diikuti dengan buku kedua The New Money System (1982). Sebenarnya masih ada lagi karya Mary lainnya yaitu Y2K dan 9/11 yang semuanya masih berbicara tentang ide yang sama: konspirasi penyembah iblis.

Photobucket 

Mary menyatakan banyak dari logo pemerintahan Amerika Serikat yang menyiratkan simbol 666. Bahkan menurutnya logo Trilateral Commission juga mirip dengan simbol 666.

Photobucket 

Logo Trilateral Commission

Di tahun 80-an, serangan Mary mengarah pada lagu Sex Pistols Anarcy in the U.K. sebagai bukti kerajaan Setan sedang mengambil alih kuasa dunia, terutama lewat larik pertama pada lagu tersebut: "I am the Antichrist."

Ada tiga tahapan yang menurut Mary sebagai upaya konspirasi untuk menguasai dunia, yaitu:

1. tahap pertama dimulai tahun 1970 yang dijadikan titik awal gerakan organisasi konspirasi "setan".

2. Tahap kedua dimulai tahun 1973. Penggunaan Barcode yang awalnya diterapkan pada barang manufaktur, kini mulai diterapkan pada manusia, antara lain lewat nomor kodifikasi Angka Kesejahteraan Sosial (The Social Security Number) yang digabungkan dengan sistem pemberian angka secara universal.

Penggunaan barcode semakin meluas, diterapkan kemudian pada kartu-kartu pintar seperti Credit Card, Debit Card, ID Card, dan sebagainya.

3. Tahap ketiga (tanpa tahun; sedang berlangsung?) meliputi usaha untuk mengidentifikasikan setiap macam yang ada di dunia ini, baik yang bergerak maupun yang tidak. Semua pengidentifikasian ini berguna untuk mengetahui sisi lemah suatu kelompok, wilayah, bahkan suatu bangsa, yang nantinya bisa dijadikan senjata bagi Konspirasi.


Itulah informasi mengenai kontroversi barcode. Semoga menambah wawasan para pembaca semua. Jangan lupa baca juga kata mutiara indah dan kata romantis cinta yang meenyentuh jiwa. Terima kasih. sumber: up2det.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar