Muda, cantik, cerdas, bervisi luas, dan energik. Itu sosok Bashaer Othman, remaja yang pada awal September lalu telah menyelesaikan tugas sebagai wali kota di Allar, kota kecil di Tepi Barat Utara, Palestina. Tak berlebihan rasanya menyebut Bashaer sebagai anak muda yang menginspirasi berbagai kalangan dunia karena menjadi wali kota yang sangat muda di usianya 16 tahun.
Belum lama ini dia berkunjung ke Indonesia dan berbagi cerita mengenai model kepemimpinan yang ia terapkan dalam memimpin warganya sejak 2 Juli hingga 2 September. Dia juga mengajak para pemuda Indonesia untuk tetap optimistis dan menuntut diberi kesempatan untuk mempraktikkan kepemimpinan kepada generasi tua.Berikut ini petikan wawancara dengan Bashaer saat berkunjung ke Kantor Harian Seputar Indonesia (SINDO).
Bagaimana proses pemilihan Anda sebagai wali kota?
Proses pemilihan wali kota itu diawali dengan pemilihan saya sebagai pemimpin organisasi pemuda di kota yang saya tinggali.Setelah saya dipilih dari 2.000 pemuda disaring menjadi 40 kandidat. Kemudian, terpilihlah saya sebagai pemimpin organisasi pemuda.Saya menantang wali kota asli untuk diberi kesempatan sebagai wali kota selama satu minggu.
Ketika wali kota asli memberikan kesempatan selama satu minggu,ternyata kinerja saya dinilai sangat berhasil dan bagus, setelah itu wali kota aslinya memberikan kesempatan lagi selama dua bulan.Bahkan, semua anggota dewan kotanya juga diganti oleh anak-anak muda. Selama dua bulan itu semua keputusan mengenai kota ditetapkan oleh dewan kota.Hanya masalah keuangan dan anggaran yang tidak boleh ditangani oleh saya dan dewan kota yang terdiri atas para pemuda.
Apakah yang Anda lakukan itu dapat menjadi role model bagi organisasi kepemudaan di seluruh dunia?
Setelah dua bulan menjadi wali kota dan dewan kota yang terdiri atas anak muda,itu dapat dijadikan role model.Karena pemerintahan Palestina dapat memberikan pelatihan kepemimpinan yang aplikatif.Jadi, pelajaran kepemimpinan bukan hanya menjadi pelajaran tutorial dan tidak hanya menjadi sebuah teori,tetapi dapat dipraktikkan secara langsung.Itu semua dapat dilakukan oleh para anak muda.Gagasan ini juga muncul dari para pemuda sendiri.Ini pun menjadi isu internasional.
Masalah tersulit apakah yang dihadapi ketika menjadi wali kota?
Di awal,masalah yang kami hadapi adalah masalah gender. Karena saya sebagai perempuan dan saya masih kecil sehingga ada pihakpihak yang tidak sepakat.Tapi saya dapat membuktikan bahwa memimpin dan mengelola sebuah kota juga dapat dilakukan oleh seorang pemuda (yang juga perempuan).Akhirnya semua pihak pun bisa menerima.
Apa saja fokus dan masalah utama yang dikerjakan?
Masalah terbesar yang terbesar yang dihadapi adalah pengangguran.Meskipun tingkat pendidikan di Kota Allar cukup tinggi,lapangan pekerjaan sangat kurang.Kita juga kurang banyak proyek sehingga sulit menampung para pengangguran.Selain itu, fasilitas sangat kurang,terutama di sekolah,seperti sarana olahraga dan sarana umum.
Bagaimana menyelesaikan masalah utama itu?
Mengenai masalah pengangguran,kita baru saja membangun sebuah proyek perusahaan bahan bangunan seperti batu dan pasir.Itu dapat menampung jumlah tenaga kerja dalam jumlah yang cukup banyak. Perihal pengadaan sarana sekolah,saya menghubungi organisasi di luar Palestina untuk memberikan dukungan.
Kita masih menunggu kelanjutan proses kerja sama itu. Ke depannya saya mengusulkan kepada sektor swasta di Palestina agar mampu menerima tenaga kerja yang baru lulus sekolah.Selama ini sektor pemerintah harus memiliki pengalaman selama enam atau delapan bulan.
Berapa jumlah penduduk kota dan berapa banyak orang yang membantu keseharian Anda dalam memimpin kota? Berapa gajinya?
Kami tidak menerima gaji.Itu merupakan pekerjaan sehingga itu menjadi hak negara untuk kami lakukan sebagai kewajiban anak bangsa.Kami tidak berusaha memikirkan masalah gaji.Jumlah penduduk kota mencapai 8.000 orang Dalam mengelola,saya dibantu lima pemuda laki-laki dan lima pemuda perempuan.
Hal menyenangkan dan menyulitkan sebagai wali kota?
Hal menyenangkan adalah karena saya menjadi role model di berbagai belahan dunia.Hal yang menyedihkan adalah adanya penduduk yang tidak mengerti tentang hukum.Mereka hanya menginginkan segala permasalahan dapat diselesaikan dengan jalan pintas.Itu pekerjaan yang sulit karena harus memberdayakan semua pihak dan saya harus menjaga sikap karena setiap mata memperhatikan apa yang saya lakukan.
Sebagai wali kota,apakah Anda memiliki kesempatan untuk bergaul dengan kawan-kawan?
Saya bertugas sebagai wali kota dari pagi sampai jam dua siang. Karena itu saya masih memiliki waktu pribadi untuk bergaul dengan teman-teman.Saya juga memiliki hobi menulis puisi dan cerita.
Setelah menyelesaikan tugas selama dua bulan itu,apa yang akan dilakukan?
Pada awalnya,saya ingin menjadi seorang diplomat yang menguasai isu-isu internasional. Dengan menjadi wali kota itu,saya mendapatkan pengalaman baru mengenai masalah kepemimpinan dan bagaimana membuka hubungan dengan berbagai kalangan.Ini akan menjadi poin bermanfaat bagi saya ketika menjadi seorang diplomat.
Selama ini Palestina masih dipimpin oleh generasi tua? Bagaimana Anda melihat Palestina di masa mendatang?
Ke depan,pemuda dapat membentuk banyak organisasi. Organisasi di tingkat kota kemudian membentuk organisasi yang lebih besar lagi di tingkat nasional serta dikelola kementerian kepemudaan dan programnya bakal diaplikasikan secara nyata.Para pemuda Palestina merupakan orang yang aktif,kami tidak pasif.
Bagaimana permasalahan utama organisasi kepemudaan di Palestina? Bagaimana dengan solusinya dalam rangka mendobrak tradisi lama?
Ada kekhawatiran generasi tua melihat generasi tua di Palestina. Mereka menganggap para pemuda tidak mampu dalam mengambil alih kepemimpinan.Tapi kami tidak pernah berhenti membuktikan kepada generasi tua bahwa generasi muda Palestina mampu melanjutkan kepemimpinan jika mereka dikasih kesempatan.
Mereka pun menuntut, jika diberikan kesempatan,mereka pasti mampu melaksanakannya. Jadi,ada isu ketidakyakinan generasi tua,tetapi generasi muda mampu meyakinkan generasi tua. Apalagi jumlah pemuda itu mencapai 60% dari total penduduk Palestina sehingga pemuda layak diberi kesempatan.Selain itu,perlu juga diberikan model dan ruang.
Pesan seperti apa yang Anda bawa dalam tur ke luar negeri?
Saya ingin menyampaikan pesan perdamaian.Saya ingin meyakinkan bahwa permasalahan Palestina bukan masalah konflik agama,tetapi persoalan pendudukan dan penjajahan.Saya ingin menyampaikan pesan kepada pemuda agar tidak ragu meminta kesempatan untuk diberi kepercayaan sebagai pemimpin.Saya datang ke sini untuk memberikan optimisme kepada para pemuda Indonesia.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar