Khabaran Unik - Bireun Awas, penculikan ala ninja mengincar gadis muda dan anak-anak. Entah apa motifnya, namun kuat dugaan untuk ajian ilmu hitam. Meski sudah berulang lima kali, syukurnya selalu gagal. Warga dihimbau untuk waspada, karena pelaku kerap beraksi dengan cara mematikan listrik di rumah korbannya. Ketika pintu dibuka, ia mencari celah lewat pintu belakang, depan ataupun jendela guna menculik keluarga anda.
Akibat kejadian ini, beberapa desa dan kecamatan di Bireuen menjadi gempar. Bahkan anak-anak termasuk perempuan muda menjadi takut, terutama saat pergi mengaji di kala malam. Penculikan itu dilakoni OTK biasanya sehabis maghrib. Seperti data dihimpun Metro Aceh di Desa Ujong Blang, Desa Cot Ara, Kec.Kutablang. Desa Ule Ceu, Desa Bugeng, Desa Bugak Krueng Mate, Kec.Jangka, tidak berani pergi mengaji malam hari, sehingga balai pengajian kosong.
“Kami berharap, pelakunya dapat segera ditangkap. Aksi dilakukannya sudah sangat meresahkan masyarakat,” ujar Imum Mukim Ulee Kuta, Jailani dan Pangsagoe KPA Ulee Kuta, Kec.Jangka Tgk Aceh, juga perangkat desa terkait, warga dan keluarga korban saat ditemui wartawan pada Kamis (27/9) malam.Menurut keterangan dikatakan pelakunya seorang laki-laki, badan tegap, kulit hitam, pakai celana jeans bagian kaki dilipat. Setiap beraksi bajunya dipakai buat menutup wajah dan kerap mematikan lampu di rumah korban. Rata-rata dari lima kali kejadian, rumah menjadi sasarannya berada paling ujung atau persisnya dekat dengan sawah dan tambak.
Pelaku juga saat dikejar atau dikepung warga dari segala penjuru. Usai kejadian, dia selalu kabur ke tambak dan saat dicari menghilang. Dari beberapa kali peristiwa, pelaku mengincar anak-anak perempuan. Bahkan seorang diantaranya Ulya Ulfa (12) murid kelas 6 SDN, diculik didekat mamaknya dan sempat dibawa kabur sejauh 40 meter dari rumah. Karena dikejar ibunya, lalu si penjahat melepas target.
Kejadian percobaan penculikan pertama itu disebut-sebut menimpa Mis. Ia merupakan seorang gadis berusia sekitar 21 tahun, masih berstatus mahasiswi dan menetap di Desa Ujong Blang, Kec.Kutablang.
Kronologis jelasnya belum diketahui pasti, tetapi korban gagal diculik oleh pelaku masih misterius tersebut.
Insiden susulan, terjadi Jumat (21/9) magrib, di Desa Ule Ceu, Kec.Jangka. Korbannya yakni Irma Yunita (16) siswi SMAN. Saat lagi duduk di balai depan rumah, pelaku datang dari belakang rumah juga dekat tambak. Spontan mencekik leher dan menutup mulut Irma dari arah belakang. Remaja putri ini sempat meronta hingga terdengar oleh Murdiana (35), ibunya usai shalat magrib. Melihat aksi terendus keluarga korban dan tetangga, pelaku buru-buru kabur.
Peristiwa lanjutan Juga di hari Rabu (26/9) sekira pukul 21.00 Wib. OTK mendatangi rumah Hamdani Ismail (49). Kediaman petani ini disatroni guna menculik anaknya, Ulya Ulfa (12) murid kelas 6 SDN. Saat kejadian, korban hanya bersama ibunya sedangkan sang ayah lagi keluar.Ibu korban, Hilmiyah (47) kepada Metro Aceh dihadapan Imum Mukim, Pangsagoe KPA setempat dan Tuha Peut Desa Bugeng Tarmizi (45) serta pemuda membenarkan, Mereka menjelaskan, saat ke dapur mau makan, lampu rumah mereka mendadak padam. Korban disuruh ibunya mengambil senter, lalu Hilmiyah melihat dari dinding ternyata kediaman tetangga ternyata listriknya menyala.
Begitu juga dengan tempat tinggal warga lain, listrik dalam kondisi hidup. Sontak dia kaget ketika melihat seperti ada orang, lewat ke samping selatan rumahnya. Sempat ditanya tapi tidak ada jawaban. Karena mengira ibu korban sudah masuk, pelaku sembunyi dekat dinding, lalu keluar dan terlihat jelas oleh Umiyah.
Merasa curiga atas kehadiran orang tak dikenal, saklar listrik buru-buru dihidupkan. Tak lama kemudian dari arah belakang terdengar jeritan Ulya (anak-red), dan terlihat pelaku berusaha membawa lari anaknya.
“Dia mau menculik anak saya yang lagi berdiri dekat pintu depan. Ulya Sempat menjerit, lalu dibawa lari pelaku ke belakang. Saya pun mengejar dari samping dan dekat tumpukan buah kelapa di belakang rumah, anak kami lantas dilepaskan. Bersamaan dengan kejadian itu, suami pulang. Ketika lokasi disisir, ternyata penculik itu telah menghilang,” terang ibu korban.
Tuha Peut Desa Bugeng Tarmizi (45) menambahkan habis kejadian penculikan Ulya Ulfa pelaku lari dari sawah, datang dan mematikan lampu di rumah Falila (40). Ia menyatroni Desa Bugeng (tidak jauh dari tkp awal-red).
"Saat itu Falila dirumah bersama anaknya Mutia (21). Waktu mati lampu, diintip keluar terlihat ada laki-laki dengan ciri-ciri yang sama. Masyarakat mengejar, tidak berhasil menemukannya. Pelaku kembali beraksi Kamis (27/9) sekira pukul 19.30 Wib di tempat tinggal Irham Hasan (39). Kediaman tukang ini dimasuki sang penculik, ketika dirinya tak ada di rumah," terang Tarmizi.
Saat kejadian di rumah cuma ada isterinya Nurasyiah (34), beserta anaknya Fitri (17) siswi SMA, Alwi (14) siswa SMP, dan korban M.Hidayat (10) murid kelas 2 MIN. Mereka sedang berada di ruang tamu, sambil menonton televisi sembari makan malam.
Mendadak mendengar suara berisik di luar. Tiba-tiba, Nuraisyiah dan Fitri terperanjat saat melihat dari jendela sisi selatan rumahnya, atau diatas kepala M.Hidayat ada tangan orang masuk ke dalam. Spontan si ibu dan kakaknya, menyuruh korban menjauh. Mereka lalu berteriak minta tolong dan terdengar oleh seorang pemuda dan warga.
“Saya lagi tutup pintu belakang, anak-anak lagi makan diruangan tamu. Saya liat dari jendela muncul tangan orang, menarik rambut M.Hidayat. Saya langsung suruh dia menjauh, si Fitri saat itu mau duduk juga liat tangan orang itu,” jelas IRT itu kepada Metro Aceh.
Menyadari perbuatannya kepergok, pelaku kabur dan ke depan rumah diduga mau matikan lampu dari KWH meter. Tapi terjatuh setelah kakinya menginjak pot (vas-red) bunga. Mendengar teriakan minta tolong, seorang pemuda berada di kandang lembu tidak jauh dari TKP langsung ke lokasi. Pelaku sudah duluan kabur ke sawah dan tambak. “Saat kami senter, pelaku lari dipematang tambak,” ujar pemuda itu.
Kapolres Bireuen AKBP Yuri Karsono,Sik dikonfirmasi Metro Aceh pada Jumat (28/9), juga membenarkan adanya kejadian percobaan penculikan “Sudah kita tangani dan mengejar pelakunya. Kita juga meminta keterangan saksi penguat, aksi OTK itu percobaan penculikan,” jelasnya.(rah)
Referensi : http://rakyataceh.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar