Air mata kristal Tina Agustina (19) dipastikan bukan asli atau tidak terbentuk secara alami. Fakta yang cukup mencengangkan, ternyata materialnya campuran dari kaca dan plastik.
"Material itu sejenis campuran kaca dan plastik. Jadi itu diolah atau dibentuk menggunakan alat. Jadi tidak dibuat secara manual," jelas Sekretaris Badan Geologi Kementerian ESDM, Yunus Kusumabrata, saat memberikan keterangan pers di RS Mata Cicendo, Jalan Cicendo, Kota Bandung, Selasa (5/6/2012).
Ia menambahkan, kristal air mata Tina memiliki kekerasan 3 skala mohs dan mudah sobek jika kena pisau karter. Sedangkan yang terbentuk secara alami, idealnya punya kekerasan 7 skala mohs. "Kalau itu (kristal Tina) jernih. Nah kalau yang terbentuk secara alami itu enggak jernih betul, ada kotornya," ucap Yunus.
Tim Badan Geologi Kementerian ESDM terlibat meneliti benda mirip kristal yang keluar dari sepasang bola mata gadis asal Sumedang tersebut pada 4 Juni 2012 lalu. Ada tiga contoh material berciri biru milik Tina yang diperiksa Tim Geologi. Diperoleh empat data teknis hasil pemeriksan tersebut.
Pertama, kondisi fisik tiga contoh meterial memiliki ciri biru, transparan, berukuran 1-2 mm, dan berbentuk kristal. Kedua, bentuk kristal polyhedral tidak teratur dan tidak memiliki bidang berpasangan sehingga bukan benda terbentuk secara alami. Ketiga, komposisi berupa campuran material dengan 15,40 persen SiO2 dan 2,49 persen K2O, dan tidak ada unsur karbon. Dan keempat, ketiga contoh material yang diperiksa merupakan material sintetik yang diproses.
Tim dokter Pusat Mata Nasional RS Mata Cicendo Kementerian Kesehatan RI pun turun tangan. Tim dokter menyebut, secara medis Tina tidak menderita kelainan atau mata dalam keadaan normal, dan pada waktu pemeriksaan tidak ditemukan benda asing di dalam mata.
"Kesimpulannya, material tersebut merupakan material sintetis yang diproses dan bukan merupakan hasil produksi tubuh manusia," ucap Dirut Pusat Mata Nasional RS Mata Cicendo Kautsar Boesaeri di tempat sama.
Sejak September 2011, Tina mengaku setiap kali usai menangis air matanya mengeluarkan butiran kristal. Bahkan sejak 23 Mei 2012, sudah 126 butiran mirip kristal keluar dari matanya.
(bbn/ern)
source: bandung.detik.com
"Material itu sejenis campuran kaca dan plastik. Jadi itu diolah atau dibentuk menggunakan alat. Jadi tidak dibuat secara manual," jelas Sekretaris Badan Geologi Kementerian ESDM, Yunus Kusumabrata, saat memberikan keterangan pers di RS Mata Cicendo, Jalan Cicendo, Kota Bandung, Selasa (5/6/2012).
Ia menambahkan, kristal air mata Tina memiliki kekerasan 3 skala mohs dan mudah sobek jika kena pisau karter. Sedangkan yang terbentuk secara alami, idealnya punya kekerasan 7 skala mohs. "Kalau itu (kristal Tina) jernih. Nah kalau yang terbentuk secara alami itu enggak jernih betul, ada kotornya," ucap Yunus.
Tim Badan Geologi Kementerian ESDM terlibat meneliti benda mirip kristal yang keluar dari sepasang bola mata gadis asal Sumedang tersebut pada 4 Juni 2012 lalu. Ada tiga contoh material berciri biru milik Tina yang diperiksa Tim Geologi. Diperoleh empat data teknis hasil pemeriksan tersebut.
Pertama, kondisi fisik tiga contoh meterial memiliki ciri biru, transparan, berukuran 1-2 mm, dan berbentuk kristal. Kedua, bentuk kristal polyhedral tidak teratur dan tidak memiliki bidang berpasangan sehingga bukan benda terbentuk secara alami. Ketiga, komposisi berupa campuran material dengan 15,40 persen SiO2 dan 2,49 persen K2O, dan tidak ada unsur karbon. Dan keempat, ketiga contoh material yang diperiksa merupakan material sintetik yang diproses.
Tim dokter Pusat Mata Nasional RS Mata Cicendo Kementerian Kesehatan RI pun turun tangan. Tim dokter menyebut, secara medis Tina tidak menderita kelainan atau mata dalam keadaan normal, dan pada waktu pemeriksaan tidak ditemukan benda asing di dalam mata.
"Kesimpulannya, material tersebut merupakan material sintetis yang diproses dan bukan merupakan hasil produksi tubuh manusia," ucap Dirut Pusat Mata Nasional RS Mata Cicendo Kautsar Boesaeri di tempat sama.
Sejak September 2011, Tina mengaku setiap kali usai menangis air matanya mengeluarkan butiran kristal. Bahkan sejak 23 Mei 2012, sudah 126 butiran mirip kristal keluar dari matanya.
(bbn/ern)
source: bandung.detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar