Salah satu jenis Hipposideros |
Itu setelah sejumlah tim peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia(LIPI) melakukan riset 21 goa di wilayah kabupaten setempat.
Dua spesies kelelawar ini belum memiliki nama dan belum pernah ditemukan di wilayah lain. Namun, dua jenis kelewawar ini terindikasi anggota kelompok barong. Terutama, dari suku Hipposideridae.
Berdasarkan data yang dihimpun menyebutkan, kelelawar jenis itu memiliki bagian daun hidung yang rumit. Ciri lainnya, daun hidungnya anterior membundar dan agak berbentuk seperti ladam kuda (kecuali pada Coelops).
Sebenarnya ordo Hipposideridae memiliki dua familia. Yakni, hipposideros dan coelops. Ukuran
tubuhnya bervariasi dari kecil hingga besar.
Dua peneliti yang bekerja melakukan pengabdian di museum Museum Zoologi, Bogor, itu adalah Ibnu
Maryanuo dan Sigit Wiantoro. Menurut Sigit, pihaknya bersama peneliti lainnya telah memulai
survei kelelawar gua di kawasan karst wilayah Tuban sejak 2007.
Hingga saat ini pihaknya telah melakukan riset 21 gua disejumlah perbukitan di Tuban. Di antaranya, meliputi gua-gua di kawasan Kecamatan Rengel, Montong, Semanding, Plumpang, dan Merakurak.
Dikutip dari : MediaIndonesia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar