Minggu, 30 Oktober 2011

Learn English From Animal?


Belajar bahasa Inggris bisa dari mana saja. Bahkan kita bisa mulai belajar tentang apa sebutannya dalam bahasa Inggris untuk setiap suara yang keluar dari mulut binatang.
Contohnya begini, orang yang berbicara terlalu cepat dan tak jelas apa yang dibicarakan atau dikatakannya, maka orang itu sering dijuluki berbicara gibberish. Nah, kalau binatang, apa sih yang suaranya suka gibber (mericau)? Tentu saja monkey. Monyet itu mengeluarkan suara gibber atau juga chatter (mengoceh). Jadi sesama monyet juga sering chat lho.

Para burung hantu (owls) yang kalau di Minahasa dikenal sebagai burung Manguni mengeluarkan suara scream (memekik) sambil screech (menciut-ciut). Makanya hati-hati kalau di antara kita ada yang suka darah tinggi dan doyan ber-scream ria ketika lagi bertengkar dengan suami, istri, atau dengan siapa saja, periksa diri jangan-jangan masih punya kekerabatan sama burung hantu tuh.


Lalu kalau wolves (serigala)? Mereka sangat suka meraung-raung (howl). Beda dengan harimau yang senangnya menggeram (growl) atau singa yang suka mengaum (roar). Tentu kita semua tau suara apa yang dikeluarkan kambing? Bahkan kita mungkin sudah sering melakukannya, karena toh ada pribahasa yang berkata bahwa kalau kita masuk kandang kambing harus mengembik? Mengembik itu bleat. Bukan cuma itu, kalau ber-BBM-ria atau chatting kita sering menggunakan BUZZ (mendengung) bukan? Nah itu ternyata adalah suaranya si lalat-lalat (flies) nakal.

Ini lagi, kalau keledai (donkey) meringkik (bray), lalu apa yang dilakukan para onta (camels)? Ooh, ternyata sama seperti kita kalau tertidur karena kelelahan. Mereka mengeluarkan suara grunt (mendengkur). Semua jangkrik (crickets) mengerik (chirp), dan kalau ular mendesis (hiss) maka sang angsa (geese) yang lucu itu mendesas (crackle).

Ada peribahasa anak-anak semasa saya masih di SD, “siapa berkotek dia bertelur”. Artinya kurang lebih adalah siapa yang menuduh dan bersuara berarti ia yang melakukannya. Lalu binatang apa yang berkotek (cackle) atau cluck (sering sehabis bertelur) itu? Tepat sekali jawabannya. Ayam betina (hen). Lho, kalau gitu suara apakah gerangan yang dikeluarkan suami mereka, yaitu para ayam jantannya? Kalau suami-suami mereka tentu saja punya kebiasaan yang sama: Berkokok (gobble) dengan gagah perkasanya. Sambil membusungkan dada dan terlihat sangat jantan.

Kalau kita mungkin punya kebiasaan suka mengeluh bila kerja berat, tapi sapi-sapi jantan dan lembu sukanya melenguh (bellow). Si burung gagak (crows) mengeluarkan suara menggaok (caw) dan si merpati putih di atas genteng rumah saya sering terdengar mendekut (coo). Tapi kodok yang di comberan mengeluarkan croak (apa ya padanan kata dalam bahasa Indonesianya suara kodok tersebut?)
Suara yang paling tidak suka saya dengar adalah ketika membuka pintu mobil karatan dan tak pernah diminyaki. Bunyi squeaking saat membuka pintu itu luar biasa menjengkelkan. Sama jengkelnya ketika saya melihat banyak tikus di kamar saya, merobek-robek apa saja yang ada di situ sambil mengeluarkan suara mereka (squeak) yang begitu menjengkelkan itu!

Binatang bernama burung ternyata yang paling lengkap dan manis. Mereka mengeluarkan suara macam-macam. Indah-indah pula. Ada yang nge-tweet (bercicit), ada yang warble (berkicau), tapi ada pula yang bernyanyi seperti burung beo dan kakak tua pintar itu. Mereka sing dengan merdunya.
Akhirnya, kalau si kumbang (beetles) drone, kuda meringkik (neigh), atau sering juga mendengus (snort) dan bersuara seperti minta perhatian dengan sangat jinaknya (whinny), serta kucing yang mengeong (mew). Saya masih begitu penasarannya, suara apakah yang dikeluarkan oleh semua om gendut bernama gajah (elephants) itu? Dan kawan berleher panjang bernama jerapah (giraffe) itu?

Selamat siang waktu Indonesia (Selamat ber-warble ria).
Selamat malam waktu Amerika (Selamat nge-grunt alias mendengkur.) 
-Michael Sendow-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar