Tidak ada satupun manusia yang mau disamakan dengan binatang, baik kera maupun spesies yang lain. Di antara semua makhluk hidup, manusia mempunyai keunikan-keunikan yang membuatnya sangat istimewa.
Berikut ini adalah 10 di antara banyak keistimewaan yang dimiliki oleh manusia:
1. Punya masa menopause
Berbeda dengan sebagian besar binatang yang akan terus bereproduksi hingga akhir hayatnya, manusia khususnya wanita hanya akan bereproduksi sampai tiba pada suatu masa yang disebut menopause.
Begitu memasuki masa menopause, wanita akan berhenti dari kodratnya untuk bereproduksi dan menjalankan fungsi baru sebagai nenek yang akan mengasuh cucunya. Selain manusia, hanya beberapa spesies ikan paus saja yang mengenal menopause.
2. Melewati masa kecil lebih lama
Dibandingkan primata maupun binatang yang lain, manusia menghabiskan waktu yang lebih lama untuk tinggal bersama dan mengasuh keturunannnya. Beberapa ahli menduga hal ini dipicu oleh ukuran otak manusia yang lebih besar, sehingga butuh waktu lebih lama untuk berkembang dengan sempurna.
3. Wajah memerah saat tersipu
Dari semua bentuk ekspresi, wajah yang memerah saat tersipu malu adalah yang paling unik dan hanya terjadi pada manusia. Tidak diketahui pasti bagaimana hal ini terjadi, namun hal ini dinilai telah banyak membantu manusia untuk bersikap jujur.
4. Bisa menciptakan api
Kemampuan manusia untuk membuat api adalah bekal penting dalam memenangkan seleksi alam. Ancaman predator nokturnal yang mengintai ketika hari mulai gelap menjadi mudah bagi manusia untuk ditanggulangi.
Bukan itu saja, kemampuan membuat api juga mengubah diet manusia purba dari kulit kayu yang keras menjadi makanan olahan yang lebih mudah dicerna. Diduga hal inilah yang membuat ukuran gigi dan organ-organ pencernaan lain pada manusia modern makin mengecil.
5. Mengenal pakaian
Tidak seperti kera yang tubuhnya tertutup bulu (rambut), secara alami manusia tidak punya pelindung terhadap perubahan suhu di permukaan kulitnya. Namun dengan kecerdasan yang dimiliki, manusia bisa membuat pakaian yang menggantikan fungsi bulu pada beberapa jenis binatang.
Kemampuan manusia untuk membuat pakaian bahkan telah memicu terjadinya evolusi pada spesies lain, salah satunya kutu. Jika sebelumnya kutu hidup menempel pada bulu, kini sebagian di antaranya lebih memilih hidup menempel di baju.
6. Berbicara
Sejak kurang lebih 35.000 tahun yang lalu, manusia memiliki tenggorokan yang posisinya lebih rendah dibandingkan pada simpanse. Ditunjang dengan tulang hyoid berbentuk tapal kuda yang terletak di bawah lidah, manusia mampu mengontrol suara yang dihasilkan sehingga bisa berbicara.
7. Jemari tangan yang fleksibel
Manusia adalah satu-satunya spesies yang bisa memutar jempol tangannya ke berbagai arah hinggga 360 derajat. Jari-jari yang lain juga lebih fleksibel dibandingkan primata, sehingga manusia menjadi spesies paling terampil dalam memanfaatkan peralatan.
8. Jumlah folikel rambut sama dengan primata berbulu
Meski sekilas tampak tidak banyak memiliki bulu (rambut) di permukaan kulitnya, manusia memiliki jumlah folikel atau kelenjar rambut yang sama seperti primata lain yang badannya berbulu. Hanya saja rambut yang dihasilkan lebih tipis dan pendek sehingga tidak terlalu kelihatan.
9. Mampu berjalan dengan tegak
Manusia adalah satu-satunya spesies yang mampu berjalan dengan tegak di atas kedua kaki. Namun demikian, postur yang konon merupakan bentukan dari proses evolusi ini menghadirkan kelebihan dan kekurangan sekaligus.
Di satu sisi postur yang tegak banyak memudahkan berbagai aktivitas manusia. Namun perubahan cara berjalan membuat tulang panggul makin menyempit, sehingga sering menjadi masalah saat melahirkan karena di sisi lain otak manusia terus membesar dan kadang terlalu besar untuk bisa melalui panggul dengan mudah.
10. Otak paling sempurna
Otak manusia bukan yang paling besar karena masih jauh lebih kecil dibandingkan otak paus-sperma. Bukan pula yang paling besar proporsinya karena hanya 2,5 persen dari massa tubuh, kalah besar dari burung yang memiliki otak 8 persen dari massa tubuhnya.
Kelebihan otak manusia memang bukan terletak pada ukurannya yang tak lebih dari 1,3 kg, melainkan pada perkembangannya yang sangat sempurna. Oleh karena itu manusia bisa berpikir dan membangun peradaban yang tidak dimiliki oleh binatang.