Kata kopi sendiri berasal dari bahasa Arab qahwah yang berarti kekuatan, karena pada awalnya kopi digunakan sebagai makanan berenergi tinggi. Kata qahwah kembali mengalami perubahan menjadi kahveh yang berasal dari bahasa Turki dan kemudian berubah lagi menjadi koffie dalam bahasa Belanda.Penggunaan kata koffie segera diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kata kopi yang dikenal saat ini.
Secara umum, terdapat dua jenis biji kopi, yaitu arabika (kualitas terbaik) dan robusta.
Sejarah mencatat bahwa penemuan kopi sebagai minuman berkhasiat dan berenergi pertama kali ditemukan oleh Bangsa Etiopia di benua Afrika sekitar 3000 tahun (1000 SM) yang lalu. Kopi kemudian terus berkembang hingga saat ini menjadi salah satu minuman paling populer di dunia yang dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat. Indonesia sendiri telah mampu memproduksi lebih dari 400 ribu ton kopi per tahunnya.Di samping rasa dan aromanya yang menarik, kopi juga dapat menurunkan risiko terkena penyakit kanker, diabetes, batu empedu, dan berbagai penyakit jantung (kardiovaskuler).
Tetapi menurut penelitian terbaru kopi tidak memicu penyakit jantung.
Menurut sebuah penelitian terbaru di Jerman, yang melibatkan lebih dari 40 ribu orang selama satu dekade, menyatakan bahwa kopi tidak menimbulkan resiko terkena penyakit jantung atau kanker, juga tidak menyebabkan dua jenis diabetes.
Hasil penelitian yang dipublikasikan di American Journal of Clinical Nutrition tersebut seperti mematahkan anggapan banyak orang selama ini mengenai dampak buruk kopi.
"Penelitian kami menunjukkan bahwa konsumsi kopi tidak berbahaya bagi orang dewasa dari berbagai aspek," ujar Dr Anna Floegel, pimpinan studi tersebut, dan juga seorang epidemiologis di German Institute of Human Nutrition Potsdam-Rehbruecke.
Para peneliti di studi ini mengumpulkan informasi pada kebiasaan minum kopi, pola makan, olah raga dan kesehatan pada lebih dari 42 ribu orang Jerman dewasa. - id.wikipedia.org dan inilah.com -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar