Jenazah Mayor Laut Eko Idang Probowo, satu dari dua perwira TNI-AL di Armatim yang meninggal dunia saat dilakukan simulasi penyelamatan kapal selam di Pasir Putih, Situbondo, Jawa Timur, Sabtu, 7 Juli 2012 kemarin, dimakamkan Minggu siang di Makam Warga TNI-AL Juanda, Sidoarjo.
Saat prosesi, isteri almarhum Dina Anggraini (33), dan putri pertamanya Rara sempat histeris, meminta agar jenazah Eko tidak dimasukkan ke liang lahat. "Lho, Ma, kenapa kokdimasukkan," teriak Rara sambil menangis memeluk ibunya.
Suasana duka tampak menyelimuti pemakaman. Anggraeni tak dapat menahan tangis dan kesedihannya saat peti jenazah suaminya diturunkan dari Kereta Merta. Ia bahkan meronta, berusaha untuk masuk kubur, bersama orang yang ia cintai.
Prosesi pemakaman diawali upacara militer, bertindak sebagai inspektur Kepala Staf Armatim TNI-AL Surabaya, Laksamana Darwanto.
Terkait meninggalnya anggota TNI-AL saat bertugas itu, Kepala Staf Armatim Surabaya, Laksamana Pertama Darwanto menyebut, negara memberikan penghargaan berupa kenaikan pangkat satu tingkat.
"Oleh negara, pangkat kedua perwira TNI-AL yang meninggal dunia saat pelaksanaan Simulasi Penyelamatan Kapal Selam itu dinaikkan satu tingkat," kata Laksamana Pertama Darwanto.
Sebelumnya, simulasi penyelamatan dari kapal selam KRI Cakra yang ditenggelamkan 21 meter di dasar laut berubah menjadi duka, saat dua anggota TNI Angkatan Laut meninggal dunia.
Pantauan VIVAnews, awalnya drama pertolongan terhadap sejumlah awak kapal selam berjalan lancar. Dalam adegan itu, para awak terperangkap di kapal selam yang tenggelam di kedalaman sekitar 21 meter.
Saat prosesi, isteri almarhum Dina Anggraini (33), dan putri pertamanya Rara sempat histeris, meminta agar jenazah Eko tidak dimasukkan ke liang lahat. "Lho, Ma, kenapa kokdimasukkan," teriak Rara sambil menangis memeluk ibunya.
Suasana duka tampak menyelimuti pemakaman. Anggraeni tak dapat menahan tangis dan kesedihannya saat peti jenazah suaminya diturunkan dari Kereta Merta. Ia bahkan meronta, berusaha untuk masuk kubur, bersama orang yang ia cintai.
Prosesi pemakaman diawali upacara militer, bertindak sebagai inspektur Kepala Staf Armatim TNI-AL Surabaya, Laksamana Darwanto.
Terkait meninggalnya anggota TNI-AL saat bertugas itu, Kepala Staf Armatim Surabaya, Laksamana Pertama Darwanto menyebut, negara memberikan penghargaan berupa kenaikan pangkat satu tingkat.
"Oleh negara, pangkat kedua perwira TNI-AL yang meninggal dunia saat pelaksanaan Simulasi Penyelamatan Kapal Selam itu dinaikkan satu tingkat," kata Laksamana Pertama Darwanto.
Sebelumnya, simulasi penyelamatan dari kapal selam KRI Cakra yang ditenggelamkan 21 meter di dasar laut berubah menjadi duka, saat dua anggota TNI Angkatan Laut meninggal dunia.
Pantauan VIVAnews, awalnya drama pertolongan terhadap sejumlah awak kapal selam berjalan lancar. Dalam adegan itu, para awak terperangkap di kapal selam yang tenggelam di kedalaman sekitar 21 meter.
Operasi penyelamatan pertama berhasil. Namun, dalam operasi kedua diduga korban tewas. Hingga kini, belum diketahui penyebab persis mengapa keduanya meninggal dunia.
Source: http://nasional.news.viva.co.id/news/read/333713-anggota-tni-tewas-dalam-simulasi-dimakamkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar