Di Laut Merah sebelah barat Yaman tiba2 muncul sebuah pulau. Lembaga penerbangan dan antariksa Amerika Serikat (NASA) mengerahkan empat satelit miliknya untuk mengamati daratan baru ini.
Lokasi pulau baru sebelumnya tertutup oleh air laut. Hal ini dibuktikan melalui citra satelit yang dikumpulkan pada tahun 2007. Demikian disebutkan NASA dalam website resminya.
Berita mengenai pulau baru ini berawal dari nelayan yang melihat sumber lava menyeruak dari laut hingga ketinggian 30 mtr, pada 19-12-2011. Menindaklanjuti laporan ini, NASA meninjau lokasi tersebut dengan menggunakan satelit peng-indraan jauh bernama Terra dan Aqua, masing2 pada tgl 20 dan 22 Desember.
Aura, Satelit pemantau ozon juga diminta mengukur komposisi atmosfer di daerah ini. Hasilnya, ditemukan peningkatan kadar sulfur dioksida (So2 – pen). "Bukti satelit mengindikasikan terjadinya erupsi," sebut NASA.
Kemudian pada tgl 23-12-2011, NASA menemukan sebuah pulau baru tepat di lokasi erupsi. Pulau hasil erupsi ini diapit oleh Pulau Haycock di utara dan Pulau Rugged di Selatan. Masing-masing pulau membentang sekitar 1 km.
Adalah satelit Earth Observing-1 dilengkapi peralatan bernama The Advanced Land Imager (ALI) yang bisa menangkap gambar resolusi tinggi yang menangkap daratan baru di Laut Merah. Selain daratan, citra juga menampilkan munculnya asap tebal di atas pulau yang diperkirakan tersusun atas abu vulkanik dan uap air.
Temuan ini bisa terjadi karena lokasi kejadian merupakan bagian dari retakan di dasar Laut Merah yang membelah benua Afrika dan Arab. Kelompok pulau yang kini mendapatkan anggota baru ini berada pada Kelompok Zubair, yaitu kumpulan pulau kecil yang memanjang dari barat laut hingga tenggara.
Lokasi pulau baru sebelumnya tertutup oleh air laut. Hal ini dibuktikan melalui citra satelit yang dikumpulkan pada tahun 2007. Demikian disebutkan NASA dalam website resminya.
Berita mengenai pulau baru ini berawal dari nelayan yang melihat sumber lava menyeruak dari laut hingga ketinggian 30 mtr, pada 19-12-2011. Menindaklanjuti laporan ini, NASA meninjau lokasi tersebut dengan menggunakan satelit peng-indraan jauh bernama Terra dan Aqua, masing2 pada tgl 20 dan 22 Desember.
Aura, Satelit pemantau ozon juga diminta mengukur komposisi atmosfer di daerah ini. Hasilnya, ditemukan peningkatan kadar sulfur dioksida (So2 – pen). "Bukti satelit mengindikasikan terjadinya erupsi," sebut NASA.
Kemudian pada tgl 23-12-2011, NASA menemukan sebuah pulau baru tepat di lokasi erupsi. Pulau hasil erupsi ini diapit oleh Pulau Haycock di utara dan Pulau Rugged di Selatan. Masing-masing pulau membentang sekitar 1 km.
Adalah satelit Earth Observing-1 dilengkapi peralatan bernama The Advanced Land Imager (ALI) yang bisa menangkap gambar resolusi tinggi yang menangkap daratan baru di Laut Merah. Selain daratan, citra juga menampilkan munculnya asap tebal di atas pulau yang diperkirakan tersusun atas abu vulkanik dan uap air.
Temuan ini bisa terjadi karena lokasi kejadian merupakan bagian dari retakan di dasar Laut Merah yang membelah benua Afrika dan Arab. Kelompok pulau yang kini mendapatkan anggota baru ini berada pada Kelompok Zubair, yaitu kumpulan pulau kecil yang memanjang dari barat laut hingga tenggara.
source: www.tempo.co/tekno
Tidak ada komentar:
Posting Komentar