Dalam buku biografi terbaru Raja Swedia Carl Gustaf, terbongkar skandal seks sang raja. Ia dikatakan suka menggelar pesta seks dan pergi ke klub malam.
Wajah monarki abad ke-21 yang begitu disanjung Swedia dan Eropa tercoreng. Hal ini akibat munculnya biografi terbaru Gustaf, The Reluctant Monarch. Padahal, rumah tangga Raja Gustaf dan Ratu Silvia begitu dipuja. Mereka dianggap contoh berumah tangga yang baik.
Dalam buku yang terjual 20 ribu kopi di hari pertamanya, tiga penulisnya menuturkan kehidupan rahasia Gustaf dengan detil. Ia dikabarkan menghabiskan banyak uang untuk menggelar pesta seks dan menghadiri pesta di klub-klub malam.
Acara itu bahkan kerap dipenuhi perempuan cantik dan seksi. Beberapa diantaranya supermodel tenar. "Terkadang, beberapa gadis itu membuka pakaian mereka dan duduk di pangkuan para pria," demikian buku tersebut.
Biografi itu juga memuat pengakuan dari salah satu pemilik klub yang seringkali dikait-kaitkan dengan mafia Eropa, Mille Markovic.
Markovic mengaku senang memiliki raja sebagai pelanggannya. Sebab, hal tersebut mengurangi potensi terjadinya penggerebekan polisi di klub miliknya.
Dikatakan, ketika Olimpiade 1996 digelar di Atlanta, AS, Raja Gustaf yang menjadi tamu VIP menghabiskan US$10 ribu di klub malam Gold Club. Jumlah itu dibayarkan agar ia bisa menghabiskan dua jam bersama salah satu pelacur dalam sebuah ruangan.
sumber : http://www.ngobrolaja.com/showthread.php?t=239623
Wajah monarki abad ke-21 yang begitu disanjung Swedia dan Eropa tercoreng. Hal ini akibat munculnya biografi terbaru Gustaf, The Reluctant Monarch. Padahal, rumah tangga Raja Gustaf dan Ratu Silvia begitu dipuja. Mereka dianggap contoh berumah tangga yang baik.
Dalam buku yang terjual 20 ribu kopi di hari pertamanya, tiga penulisnya menuturkan kehidupan rahasia Gustaf dengan detil. Ia dikabarkan menghabiskan banyak uang untuk menggelar pesta seks dan menghadiri pesta di klub-klub malam.
Acara itu bahkan kerap dipenuhi perempuan cantik dan seksi. Beberapa diantaranya supermodel tenar. "Terkadang, beberapa gadis itu membuka pakaian mereka dan duduk di pangkuan para pria," demikian buku tersebut.
Biografi itu juga memuat pengakuan dari salah satu pemilik klub yang seringkali dikait-kaitkan dengan mafia Eropa, Mille Markovic.
Markovic mengaku senang memiliki raja sebagai pelanggannya. Sebab, hal tersebut mengurangi potensi terjadinya penggerebekan polisi di klub miliknya.
Dikatakan, ketika Olimpiade 1996 digelar di Atlanta, AS, Raja Gustaf yang menjadi tamu VIP menghabiskan US$10 ribu di klub malam Gold Club. Jumlah itu dibayarkan agar ia bisa menghabiskan dua jam bersama salah satu pelacur dalam sebuah ruangan.
sumber : http://www.ngobrolaja.com/showthread.php?t=239623
Tidak ada komentar:
Posting Komentar