Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, menjamin pencemaran bakteri e-coli yang terjadi di Kali Bekasi tidak berdampak pada air baku warga ibukota. Hal itu terbukti dari pengecekan yang dilakukan PDAM Jaya bersama dua operator.
“Pengambilan contoh kualitas air telah dilakukan secara acak oleh PDAM. Yang jelas untuk Jakarta kalau Air PAM pasti aman,” kata Fauzi Bowo, yang akrab disapa Bang Foke ini di Balaikota, Jumat (30/9).
Sementara itu terkait pernyataan Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Bekasi bahwa air Kali Bekasi sudah tercemar e-coli, Fauzi menegaskan pernyataan tersebut harus didukung data lokasi yang tercemar bakteri e-coli. Data lokasi tercemar itu untuk memastikan apakah lokasi tersebut merupakan lokasi untuk pasokan air baku ke Jakarta.
Meski demikian, keadaan di Kali Bekasi tersebut tidak membuat Pemprov DKI lengah. Fauzi pun berjanji akan mempelajari kondisi air baku yang mengalir ke Jakarta. “Pastinya, meskipun air baku mengandung bakteri, air baku itu akan diproses sebelum disalurkan melalui pipa air distribusi ke rumah-rumah warga,” ujarnya.
Sehingga, kalau sudah keluar dari proses produksi kedua operator, dia menjamin sudah aman di konsumsi oleh warga. Namun, air tetap harus dimasak terlebih dahulu sebelum diminum oleh warga.
Jaminan akan kualitas ari baku bagi warga juga disampaikan Corporation Communication Head of Palyja, Meyritha Maryanie. Dikatakannya, sesuai dengan Peraturan Kementerian Kesehatan (Permenkes) No. 492 tahun 2010 tentang persyaratan air sehat. Salah satunya, disetiap titik-titik pipa distribusi air harus ada chlorine yang berfungsi membunuh bakteri, termasuk bakteri e-coli.
Hal yang sama juga dikatakan Corporate Secretary of Aetra, Joshua L Tobing. Mengingat sebelum didistribusikan, air baku sudah kita uji keamanannya untuk dikonsumsi masyarakat.
Sebelumnya, Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi, Wahyu Prihantono, mengatakan bakteri e-coli banyak ditemukan di Kali Bekasi akibat maraknya pembuangan limbah tinja langsung ke kali, tanpa dilakukan pengolahan terlebih dahulu. Dia meminta kesadaran dari pemilik usaha sedot tinja agar tidak membuang limbahnya secara langsung ke Kali Bekasi. Bila dibiarkan maka dalam beberapa tahun lagi, air Kali Bekasi tidak bisa digunakan sebagai air baku.
Dikutip dari : Poskota.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar