Kementerian Pendidikan Nasional meluncurkan buku pelajaran dalam bentuk komik. Terobosan ini mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia.
Penganugrahan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk Kategori Bahan Ajar Berbasis Komik Pertama di Indonesia diserahkan langsung Jaya Suprana kepada Mendiknas M Nuh, di Kantor Kemdiknas, Jumat (30/9).
Pendiri MURI Djaya Suprana menyatakan terobosan yang dilakukan jajaran Kemdiknas layak dicatat dalam rekor MURI sebab buku pelajaran dalam bentuk komik baru pertama kali dan merupakan sebuah pekerjaan yang tidak mudah.
"Kalau produksi komik mungkin sudah banyak tetapi komik yang isinya tentang pelajaran merupakan sesuatu yang perlu dicatatkan oleh MURI," kata Jaya Suprana.
Mendiknas Mohammad Nuh mengatakan ide dasar komik buku pelajaran ini berawal dari keinginan untuk memberikan buku pelajaran yang menarik sehingga materi pelajaran yang terkesan sulit akan menjadi mudah karena disuguhkan dalam bentuk komik atau gambar.
"Penyusunan buku ini tentu membutuhkan keahlian tersendiri. Sebab itu, saat buku ini diusulkan untuk dicatatkan dalam MURI saya merespons positif," katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, kehadiran buku komik pelajaran yang diprakarsai Direktorat Pembinaan SMP Kemdiknas tersebut bernilai amat penting.
Mendiknas menyatakan kelebihan lain dari buku komik pelajaran ini akan mudah dipahami oleh peserta didik yang membacanya dan menjadikan anak mudah mengingat materi pelajaran.
Sementara itu, Direktur Pembinaan SMP Ditjen Dikdas Didik Suhardi mengatakan komik buku pelajaran tersebut disusun berdasarkan kurikulum berbasis sekolah menengah pertama (SMP).
Pada tahap awal terdapat 10 buku komik masing-masing untuk mata pelajaran matematika, fisika, biologi untuk kelas dua, IPA untuk kelas satu dan IPS untuk kelas tiga. "Buku-buku tersebut sudah diuji kelayakannya kepada peserta didik," Jelasnya
Penganugrahan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk Kategori Bahan Ajar Berbasis Komik Pertama di Indonesia diserahkan langsung Jaya Suprana kepada Mendiknas M Nuh, di Kantor Kemdiknas, Jumat (30/9).
Pendiri MURI Djaya Suprana menyatakan terobosan yang dilakukan jajaran Kemdiknas layak dicatat dalam rekor MURI sebab buku pelajaran dalam bentuk komik baru pertama kali dan merupakan sebuah pekerjaan yang tidak mudah.
"Kalau produksi komik mungkin sudah banyak tetapi komik yang isinya tentang pelajaran merupakan sesuatu yang perlu dicatatkan oleh MURI," kata Jaya Suprana.
Mendiknas Mohammad Nuh mengatakan ide dasar komik buku pelajaran ini berawal dari keinginan untuk memberikan buku pelajaran yang menarik sehingga materi pelajaran yang terkesan sulit akan menjadi mudah karena disuguhkan dalam bentuk komik atau gambar.
"Penyusunan buku ini tentu membutuhkan keahlian tersendiri. Sebab itu, saat buku ini diusulkan untuk dicatatkan dalam MURI saya merespons positif," katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, kehadiran buku komik pelajaran yang diprakarsai Direktorat Pembinaan SMP Kemdiknas tersebut bernilai amat penting.
Mendiknas menyatakan kelebihan lain dari buku komik pelajaran ini akan mudah dipahami oleh peserta didik yang membacanya dan menjadikan anak mudah mengingat materi pelajaran.
Sementara itu, Direktur Pembinaan SMP Ditjen Dikdas Didik Suhardi mengatakan komik buku pelajaran tersebut disusun berdasarkan kurikulum berbasis sekolah menengah pertama (SMP).
Pada tahap awal terdapat 10 buku komik masing-masing untuk mata pelajaran matematika, fisika, biologi untuk kelas dua, IPA untuk kelas satu dan IPS untuk kelas tiga. "Buku-buku tersebut sudah diuji kelayakannya kepada peserta didik," Jelasnya
Dikutip dari : tvonenews.tv
Tapi waktu saya berkunjung ke web resminya kemendiknas, belum menemukan informasi tersebut ..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar