Rabu, 07 September 2011

Menu Ekstrim: Serangga, Kalajengking, & Lebah

Berbagai cara dilakukan pengusaha kuliner untuk menarik pengunjung menyantap hidangan di restorannya. Selain suasana unik, mereka kerap menawarkan menu makanan menggoda atau malah ekstrim seperti yang tersaji di sebuah restoran di Inggris, 'Archipelago'.

Di tengah penelitian Uni Eropa tentang kandungan nutrisi serangan, jurnalis Telegraph, Adam Lusher, menjajal sejumlah menu yang menampilan pesona serangga dalam racikannya.

Berikut tiga menu yang ia coba:

Salad Cinta Serangga

Salad ini terdiri dari belalang dan jangkrik yang digoreng dengan cabe dan bawang, lalu disajikan dengan bayam dan sayuran wangi. Rasanya renyah, seret dan pahit. Kaki serangga yang banyak dengan mata kecil yang melotot membuat penampilan masakan ini terlihat buruk. Semakin buruk saat menyentuh rasa pahitnya.

Namun, delima dan madu yang tertimbun di dasar mangkuk sedikit memberi harapan. Saat tercampur, rasa pahit perlahan pudar berganti manis yang menagih. Baluran madu juga membuat jangkrik lebih menyerupai kancing hitam yang mengkilat daripada mayat serangga.

Kalajengking Berlumur Coklat

Kalajengking dipanggang selama 20-30 menit dengan suhu 180-200 derajat celcius. Setelah dingin, serangga tersebut dicelupkan dalam coklat.

Saat hendak menyantap, Lusher sempat tertahan saat membaca peringatan yang menyebut bahwa sengatnya mungkin dapat tersangkut di kerongkongan. Namun, kekhawatiran yang tak berlanjut setelah sang koki memastikan bahwa racun kalajengking sudah dibersihkan sesuai aturan kesehatan Inggris.

Kalajengking yang diternakkan di China ini terasa renyah ketika masuk ke mulut dengan delapan kakinya serta pecahan kerangka luarnya. Rasa kalajengkingnya tidak begitu terasa karena didominasi rasa coklat, namun Lusher merasakan tekstur yang lembut ketika lama mengunyah.

Demi menghapus kesan aneh di mulut, Lusher memilih segelas wine menjadi penutup yang menetralkan.

Crème Brûlée Lebah Madu

Menu ini menjadikan lebah madu sebagai bahan utamanya, yang diambil saat musim beranak. Kumpulan lebah ini disajikan mentah tanpa sengat yang dibalur madu dan biskuit tuille dalam sarang madu berlumur coklat putih. Air mawar berfungsi menonjolkan rasa mint pada lebah.

Sang restoran manager, Graham Belcher mengatakan madu pada masakan ini bukan hanya sebagai pemanis, namun membantu agar lebah-lebah tersebut mudah dicerna. “Lebah mempunyai banyak bulu. Biasanya kami tidak memberitahu pelanggan hal ini,” katanya. 

sumber : http://kosmo.vivanews.com/news/read/245248-menu-ekstrim--serangga--kalajengking----lebah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar