Perhelatan Olimpiade London 2012 yang bertepatan dengan bulan Ramadan menimbulkan dilema tersendiri bagi para atlet Muslim Di satu sisi mereka ingin menjalankan kewajiban puasa. Namun di sisi lain, mereka membutuhkan stamina tinggi untuk tetap fit dan merebut medali.
Sekitar 3.500 atlet Muslim diperkirakan akan berpartisipasi di Olimpiade. Dua atlet Indonesia, Taufik Hidayat dan Tontowi Ahmad memilih untuk tidak berpuasa. Namun ternyata ada atlet yang bertekad tetap berpuasa di Olimpiade nanti.
Salah satu atlet yang tetap berpuasa adalah pelari Aljazair, Mohamed-Khaled Belabbas. Dia akan bersaing di lintasan jarak 3.000 meter.
"Saya akan berpuasa seperti biasanya. Ini bukan hal yang baru bagi saya. Saya yakin tak akan mengalami kerugian karena Ramadan, namun akan sangat merasa sangat lelah ketika melewati garis finis," ujar Belabbas seperti dilansir france24.com.
Olimpiade berlangsung saat Ramadan rupanya bukan kali ini saja. Saat Olimpiade 1980 pun demikian. Namun pelari Tanzania, Suleiman Nyambui tetap memutuskan berpuasa. Hasilnya, dia sanggup merebut medali perak jarak 5000 meter.
"Saat Anda memutuskan sesuatu, maka Allah ada di belakang Anda. Hari-hari pertama mungkin akan sulit , namun setelah itu akan terbiasa," ujar Nyambui yang kini menjabat Sekretaris Jenderal Asosiasi Atletik Tanzania.
Pendapat berbeda dikemukakan oleh Komite Olimpiade Bahrain, Sheik Khalid bin Abdulla Al Khalifa. Menurutnya, atlet Bahrain tak akan berpuasa dan akan menggantinya di hari lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar