Sabtu, 11 Agustus 2012

YLKI: Rokok Membuat orang Miskin Bertambah

http://bolehasyik.blogspot.com 
Merokok merupakan kenikmatan yang tiada tara bagi perokok berat. Disisi lain merokok juga merugikan keuangan apalagi kesehatan. Angka kemiskinan tidak akan turun selama rokok masih beredar bebas, kata Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi mengatakan. "Jangan mimpi bisa mengurangi kemiskinan, yang ada justru sebaliknya," kata Tulus usai jumpa wartawan Tolak World Tobacco Asia Conference di Jakarta. Menurut dia, rokok tidak hanya merusak kesehatan, rokok pun merugikan ekonomi, sosial, serta budaya. "Terutama efek sosial ekonomi yang menimbulkan proses pemiskinan baru," katanya. Menurut dia rokok menjadi kontributor utama dalam proses pemiskinan.

Dia merujuk hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional yang menyebutkan bahwa konsumsi rokok di kalangan menangah ke bawah 17 kali lebih besar dibandingkan konsumsi daging, 15 kali lebih tinggi dari kesehatan, serta 9 kali lebih tinggi dari pendidikan.

Dia juga menambahkan bahwa sebagian besar dari 85 juta perokok aktif adalah kalangan menengah ke bawah. Mereka  bahkan menjadikan rokok kebutuhan kedua setelah beras.

"Bagaimana mau mengurangi kemiskinan kalau rokok masih beredar bebas," katanya.

Dia mengusulkan rokok dijadikan barang yang hanya dikonsumsi oleh orang menengah ke atas.

"Kalau orang kaya mereka punya slot untuk pendidikan dan lauk pauk, kalau pun sakit mereka punya dana untuk berobat," kata Tulus.

Dia juga menyarankan agar biaya cukai rokok dinaikkan. Menurut Tulus, harga rokok di Indonesia paling murah apalagi bisa membeli secara eceran.

"Harga sudah murah dan bisa diecer pula. Masyarakat kita diberi kemudahan akses untuk mengonsumsi rokok," katanya.

Semoga dengan permasalahan rokok ini pemerintah mampu menyelesaikan dengan bijak sehingga masyarakat indonesia semakin makmur dan sehat.
Sumber 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar