Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD prihatin terhadap realitas kepartaian yang ada saat ini. Keprihatinan Mahfud berdasar pada realita para pemimpin partai besar yang menindas orang lain yang ingin maju dalam pemilu.
"Yang salah di kita kan yang paling baik jadi pemimpin itu selalu ketua umum, yang lain tidak. Ini adalah problem kita dalam membentuk seorang pemimpin," kata Mahfud di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa malam 17 Juli 2012.
Namun demikian, kekecewaan terhadap partai jangan sampai berpendirian atau melakukan langkah-langkah untuk meniadakan partai seperti disuarakan banyak orang. "Karena lebih baik ada partai jelek daripada tidak ada partai. Di suatu negara yang menganut prinsip demokrasi, itu penting," ujar Mahfud.
Untuk itu yang harus dilakukan lanjut Mahfud, bagaimana membenahi partai agar sehat, agar menjadi tempat persemaian para pemimpin yang baik. Sehingga tidak ada lagi ketika ada seorang calon yang maju di luar elite parpol kemudian ditindas.
Cerita Mahfud ini didasarkan pada kabar yang terjadi Sampang, Madura, ketika seorang sekretaris daerah pejabat eselon I dimutasi menjadi sekretaris lurah. Itu terjadi hanya karena ada isu bahwa yang bersangkutan ingin maju sebagai calon kepala daerah dan akan bersaing dengan kepala daerah yang ada.
"Itu kan sangat tidak sehat. Itu lah gambaran dari kehidupan parpol kita," kata Mahfud. Menurutnya yang menjadi salah satu cara untuk membenahi adalah melalui media massa yang terbukti selalu bisa melakukan kontrol. (umi)
Source: viva
Tidak ada komentar:
Posting Komentar