LONDON - Para peneliti kini tengah menelaah cara minyak dari kue-kuean berbahan jagung agar dapat diolah menjadi bahan bakar yang ramah lingkungan.
Sebuah perusahaan bahan bakar ramah lingkungan mengumumkan rencananya ini untuk mengubah kudapan populer menjadi biodiesel.
Minyak yang terkandung dalam pastel, kue, keripik dan sisa makanan lainnya dapat diekstraksi dengan greenenergy dan dicampur dengan diesel dan kemudian siap untuk dijual di SPBU di seluruh Inggris.
Perusahaan bahan bakar ramah lingkungan tersebut yang setiap tahun memproduksi 10 miliar liter, menginvestasikan 50 juta poundsterling guna keperluan fasilitas produksi di Immingham, Lincolnshire, untuk memproses minyak goreng bekas pakai.
"Kami selalu mencoba untuk mencari jalan untuk mengurangi dampak lingkungan dari bahan bakar yang kami produksi seiring semakin meningkatnya harga minyak, hal ini tentu sangat penting untuk membentuk sumber bahan bakar alternatif baru," ujar Chief Eksekutif Greenergy,
Andrew Owens.
"Jumlah biodiesel yang saat ini kami produksi dari makanan padat memang masih sedikit, tetapi kami berharap dapat meningkatkan kuantitasnya agar dapat menjadi jumlah yang signifikan dengan biodiesel kami," imbuhnya.
"Membuat produk semacam ini adalah hal yang luar biasa bgi kami. Secara langsung kami membantu sampah kompos menjadi sumber bahan baru," lanjutnya.
Greenergy bekerja sama dengan Brocklesby Ltd, yang mengembangkan metode ekstraksi minyak dari limbah makanan. Kemudian memurnikan minyak lebih lanjut dan mengubahnya menjadi biodiesel.
(zwr)
Sebuah perusahaan bahan bakar ramah lingkungan mengumumkan rencananya ini untuk mengubah kudapan populer menjadi biodiesel.
Minyak yang terkandung dalam pastel, kue, keripik dan sisa makanan lainnya dapat diekstraksi dengan greenenergy dan dicampur dengan diesel dan kemudian siap untuk dijual di SPBU di seluruh Inggris.
Perusahaan bahan bakar ramah lingkungan tersebut yang setiap tahun memproduksi 10 miliar liter, menginvestasikan 50 juta poundsterling guna keperluan fasilitas produksi di Immingham, Lincolnshire, untuk memproses minyak goreng bekas pakai.
"Kami selalu mencoba untuk mencari jalan untuk mengurangi dampak lingkungan dari bahan bakar yang kami produksi seiring semakin meningkatnya harga minyak, hal ini tentu sangat penting untuk membentuk sumber bahan bakar alternatif baru," ujar Chief Eksekutif Greenergy,
Andrew Owens.
"Jumlah biodiesel yang saat ini kami produksi dari makanan padat memang masih sedikit, tetapi kami berharap dapat meningkatkan kuantitasnya agar dapat menjadi jumlah yang signifikan dengan biodiesel kami," imbuhnya.
"Membuat produk semacam ini adalah hal yang luar biasa bgi kami. Secara langsung kami membantu sampah kompos menjadi sumber bahan baru," lanjutnya.
Greenergy bekerja sama dengan Brocklesby Ltd, yang mengembangkan metode ekstraksi minyak dari limbah makanan. Kemudian memurnikan minyak lebih lanjut dan mengubahnya menjadi biodiesel.
(zwr)
sumber :okezone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar