Sabtu, 28 November 2009

"FATWA" RABBI YAHUDI UNTUK MEMBUNUH ANAK-ANAK MUSUH

Seorang rabi Yahudi kontroversial menulis buku yang memberikan ijin bagi orang Yahudi untuk membunuh orang-orang non Yahudi, termasuk bayi dan anak-anak, yang memiliki potensi ancaman bagi Yahudi atau Israel.
“Diperbolehkan untuk membunuh dengan benar bagi orang-orang Yahudi meskipun mereka tidak bertanggungjawab dalam situasi yang mengancam,” tulis Rabi Yitzhak Shapiro yang memimpin Od Yosef Chai Yeshiva (sekolah Talmud) di pemukiman Yitzhak di Tepi Barat yang terjajah di bukunya yang berjudul “The King’s Torah.”
Dia berpendapat bahwa goyem (julukan hina bagi orang non Yahudi) dapat dibunuh jika mereka mengancam Israel.
“Jika kami membunuh orang kafir yang berdosa atau melanggar 7 perintah , karena kami peduli pada perintah, tidak ada sesuatu yang salah terhadap pembunuhan itu.”
Shapiro mengklaim bahwa ‘fatwanya’ itu sudah sesuai dengan taurat dan talmud. ‘Fatwa’ ini juga sebagai respon atas penahanan polisi Israel terhadap seorang teroris Yahudi yang telah mengaku membunuh 2 penggembala Palestina di Tepi Barat.
Teroris kelahiran Amerika yang bernama Yaakov Teitel tersebut juga mengaku telah melakukan upaya percobaan pembunuhan terhadap tokoh sayap kiri Yahudi.
Polisi Israel menganggap penahanan ini merupakan senuah prestasi dalam mennghadapi terorisme Yahudi yang tumbuh dengan ‘fatwa’ rabi-rabi yang berafiliasi dengan camp Zionist.
16 Tahun silam, seorang teroris yahudi bernama Yigal Amir membunuh perdana mentri Israel Yitzhak Rabin.
Lebih dari itu, puluhan bahkan mungkin ratusan penduduk Palestina juga telah dibunuh oleh pembunuh berdarah dingin teroris Yahudi.
Pada tahun 1994, Baruch Goldstein, teroris Yahudi yang sangat terkenal, membunuh 29 muslimin yang tengah bersembahyang di masjid Al-Ibrahimi, kota Al Khalil, Tepi Barat dengan berondongan senapan mesin.
‘Fatwa’ kontroversial ini didukung oleh sejumlah rabi yang berafiliasi dengan seminari Talmud di Yerusalem Barat, yang dikenal dengan Merkaz Ha’rav. Diantaranya Yitzhak Ginsburg and Ya’akov Yosef.
Ginsburb dikenal sebagai rabi yang mendukung Goldstein bahkan telah menulis sebuah leaflet dukungan dan menyebutnya sebagai ‘tokoh suci’.
Pandangan shapiro yang berdasar pada hukum agama Yahudi /Halacha ini sejatinya juga merupakan representasi dari pandangan mainstream Yahudi.
Selama gempuran tidak manusiawi zionis Israel terhadap Gaza awal tahun ini, Mordecahi Elyahu, salah satu tokoh rabi terkemuka juga mengelaurkan ‘fatwa’ untuk membunuh siapa saja termasuk anak-anak jika dianggap membahayakan hidup tentara Israel.
Dia juga telah memberikan petisi pada pemerintah Israel terhadap serangan di Gaza. Menurut Israel Shahak penulis buku “Jewish History, Jewish Religion: the Weight of Three Thousand years”, istulah ‘manusia’ dalam hukum agama Yahudi disematkan semata-mata hanya untuk Yahudi.
Di tahun 2006, dewan rabi di Tepi Barat bahkan menyerukan kepada militer Yahudi untuk tidak mempedulikan orang-orang kristen [Libanon] dan Islam [Palestina] dalam perang yang mereka jalani, siapapun mereka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar