Saat uji coba, tim peneliti yang terdiri dari Suprijadi, Thomas Muliawan, dan Sparisoma Viridi menggunakan sebuah kamera video, komputer, dan mobil mainan. Sistem dapat mendeteksi pergerakan mobil di kecepatan 3,2 kilometer per jam dengan akurasi 91 persen. Namun, saat kecepatan ditingkatkan, akurasi sistem itu pun berkurang.
Para peneliti tengah mengembangkan teknologi terbaru untuk menyempurnakan sensitivitas sistem lampu otomatis ini. Selain itu, mereka akan mengembangkan sistem lampu yang akan bereaksi terhadap pejalan kaki dan pesepeda, serta mampu bekerja dalam berbagai kondisi cuaca.
Tech Review menyebutkan bahwa teknologi ini merupakan langkah maju untuk sistem penerangan yang lebih efisien. "Sistem seperti ini dapat mengurangi konsumsi energi di kota besar di seluruh dunia, seperti Jakarta yang memiliki 200.000 lampu jalan dan menelan biaya tak kurang dari 140 miliar rupiah untuk beroperasi sepanjang tahun 2007," demikian tertera dalam laporan penelitian.
Walaupun masih dalam purwarupa (prototipe), peneliti akan terus mencari cara untuk merealisasikan sistem lampu yang hemat energi ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar