Jumat, 22 Juli 2011

Apa itu Churn? Tenyata Kasus Churn Masih Sering Dilakukan di Indonesia!!

jartu gsm,sim card,gambar sim card banyakMungkin anda masih asing dengan istilah Churn. Churn bisa diartikan gonta-ganti nomer telephon atau nomor hp . Menurut survey dari Erricson,pada tahun 2005,tingkat Churn di Indonesia tertinggi di Asia Tenggara,yaitu sebesar 26%!! Itu artinya lebih tinggi dari negara-negara tetangga seperti Singapura (17%), Filiphina (14%) dan Malaysia (9%). Tahukah anda,bahwa dari seluruh pengguna kartu telepon di Indonesia yang jumlahnya kurang lebih 180 Juta pelanggan,setidaknya hanya 120 Juta saja yang dianggap pengguna Rill atau yang setia dengan kartu perdananya. Yang lainnya hanyalah pengguna sementara yang suka gonta-ganti.

Ada sedikit bocoran nih tentang pengguna Churn. Kasus Churn pengguna XL adalah sebesar 12% dan Telkomsel 5%. Bayangkan saja,padahal kartu Telkomsel termasuk mahal lo (bagi saya),bagaimana dengan kartu-kartu yang lebih murah lainnya,yang seharga 10rb dapat 3 itu loh. Mungkin tingkat Churn oleh pelanggannya jauh lebih tinggi.


Ada beberapa alasan mengapa gonta-ganti nomer masih ramai di Indonesia.


1. Efek dari Perang tarif antar operator
Sudah kita ketahui bagaimana ramainya perang tarif yang dilakukan oleh Operator-operator selular di Televisi. Bahkan bukan hanya perang tarif saja. Perang kata-kata,slogan,sampai perang antar tokoh iklan di antar operator. Mereka saling adu kretif untuk menarik pelanggan. Masih ingat kan iklan Axis?? Dengan aksi si Joni Blak-blak kan,mereka berharap menarik perhatian pelanggan. Rasanya saya pengen ngakak kalau liat akting nya si Joni. "Pak, ,ada upil?" Wakakakak. Lanjut..
.
2. Tergantung Pengguna nya??
Iya Mas. Ini sudah tentu. Kalau yang memakai seorang Business Man,bisa dipastikan setia dengan satu nomer hp saja. Lain dengan Pelajar. Biasalah,yang namanya anak muda. Sukanya gonta-ganti. Apalagi seorang blogger seperti saya,yang setiap bulan pasti beli nomer baru. Untuk unlimited-an. Tapi saya juga harus punya satu nomer tetap yang bisa dikasih-kasih ke teman kalau ada yang minta nomer telephone. Jika anda blogger yang menggunakan jasa Internet Unlimited,pasti juga seperti saya kan.

3. Lemahnya peraturan (regulasi) pada Registrasi kartu prabayar.
Disini ada tiga opsi yang diberikan oleh masing-masing operator kepada pelanggan untuk meregistrasikan kartunya. Yaitu dengan: Mengini formulir di gerai-gerai resm,melalui website masing-masing operator,dan melalui sms. Kebanyakan pelanggang melakukan registrasi melalui sms. Karena lebih mudah,praktis,dan mereka bisa memalsukan identitas. Semua operator mengakui bahwa hampir semua penggunannya melakukan registrasi tidak valid. Hanya 5% saja yang melakukan registrasi dengan data yang jujur dan valid. Regulasi yang tidak tegas ini yang membual pelanggang lebih leluasa untuk bergonta-ganti nomer telepon. Itu di Indonesia. Kalau di China jauh lebih maju. China mewajibkan semua pembeli kartu prabayar untuk menyerahkan identitas aslinya untuk diregistrasikan. Aturan ini berlaku bagi semua warga negara Cina dan orang asing yang tinggal sementara di China. China juga telah memblokir semua nomer telepon yang tidak diregistrasikan di China. Hal ini berdampak positif di China,karena kejahatan selular seperti yang melalui sms dan teror melalui telepon,menurun drastis di sana!!

4. Maraknya Ponsel Dual Sim Card
Kalau yang ini sudah jelas. Biasanya,nomor yang kedua hanya untuk nomor cadangan saja. Bayangkan saja kalau setiap orang punya dua kartu dalam satu ponselnya,diiringi dengan faktor-faktor diatas,tingkat Churn bisa bisa akan semaking tinggi.

5. Jumlah Operator di Indonesia terlalu banyak!!
Di China dengan 1,5 miliar jumlah penduduk,hanya memiliki 2 operator di Negaranya. Amerika serikat dengan 350 Juta penduduk,memiliki 6 operator di Negaranya. Sedangkan di Indonesia dengan jumlah penduduk hanya 235 juta,memiliki 10 Operator di negaranya!! Wooww. Churn disini akan berjuang pada kualitas layanan. operator akan sibuk mengobral tarif samapi lupa pada kualitas layanan. Akibatnya sering terjadi drop call,sms-an sangat lama terkirimnya,hingga akses internet tidak setabil. Ini jelas membuat masyarakat bingung untuk memilih operator yang terbaik. Akhirnya mereka malah gonta-ganti kartu. Nah,Itulah anehnya Indonesia kita tercinta ini.

Peran konsumen dirasa penting untuk mencegah kasus Churn. Bagi pengguna lama,cobalah untuk setia dengan nomor anda. Sementara pemerintah perlu menerapkan regulasi yang tegas,termasuk tentang validitas registrasi prabayar.

By: Asoka Site
Refferebsi: koran harian Suara Merdeka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar