Rabu, 10 Agustus 2011

Pertanyaan yang Perlu Anda Jawab Sebelum Nikah

Setelah beberapa lama menjalin asmara dengan pasangan, Anda berpikir ingin menikah. Namun apakah Anda sudah siap? Coba jawab empat pertanyaan ini.


Psikolog yang kerap memberikan nasihat tentang percintaan dan populer setelah muncul dalam talk show Oprah Winfrey, Dr. Phil McGraw, mencoba memberikan sarannya untuk mengetahui apakah Anda memang sudah siap menikah. Coba jawab pertanyaan-pertanyaaan berikut ini dan temukan jawabannya apakah Anda siap menikah atau justru belum.


Kenapa Anda menikah?
Seperti dikutip dari drphil.com, hal pertama yang harus Anda jawab adalah alasan kenapa Anda ingin menikah. Cobalah jujur dan evaluasi lagi berbagai alasan yang Anda sebutkan itu.


Pastikan Anda menikah bukan karena ingin menghindar dari suatu hal, misalnya tekanan orangtua. Pikirkan lagi dengan baik kenapa Anda ingin menikah, jangan sampai Anda menikah hanya karena alasan-alasan konyol yang nantinya Anda sesali.


Apakah Anda mengenal dan mempercayai pasangan?
Setiap pasangan ingin menikah sekali seumur hidupnya. Oleh karena itu, sangat penting mengenal orang yang akan kita nikahi luar-dalam. Sebelum menikah dengan pasangan, Anda pikirkan lagi, sudahkan Anda mengenal si dia dengan baik? Sudah tahukah Anda soal berbagai masa lalunya? Bagaimana dia bersikap selama pacaran?


Jika masih ada yang Anda ragukan dari si dia, cari tahu jawabannya sebelum pernikahan itu terjadi. Jangan sampai Anda menyesal kemudian hanya karena ternyata si dia menyembunyikan sesuatu di masa lalu.


Apakah Anda menyiapkan diri untuk menjalani kehidupan pernikahan atau hanya pesta pernikahan?
Mempersiapkan pernikahan memang menyenangkan, mulai dari gaun atau kebaya, tempat, bunga, kue dan lain-lain rasanya semua sudah terbayang di pikiran Anda. Namun Anda perlu ingat, pernikahan itu bukan hanya saat hari Anda dan pasangan mengucapkan janji sehidup semati, pernikahan akan berlangsung seumur hidup.


Komunikasikan dengan pasangan tentang visi-misi dalam menjalani kehidupan rumah tangga. Misalnya soal anak, keuangan, karir, pembagian tugas rumah tangga dan lain-lain. Jika ada perbedaan visi dan misi dalam hal-hal tersebut, bukan berarti Anda dan pasangan tidak cocok. Kompromi adalah kunci untuk sebuah keharmonisan pasangan suami-istri.


Sudah siapkah Anda berkorban?
Beberapa pengorbanan terkadang harus dilakukan saat Anda sudah menikah. Misalnya saja, mengurangi waktu 'bermain-main' bersama teman, kehilangan pekerjaan karena harus ikut suami ke kota lain, dan lain-lain.


Sebelum menikah, Anda harus menyadari konsekuensi ini. Memang akan lebih menyenangkan jika segala pengorbanan itu tak perlu dilakukan. Namun kalau memang harus terjadi, sudahkah Anda siap?


Tak hanya itu saja, jika ternyata pernikahan membuat Anda harus berkorban banyak, misalnya kehilangan teman, keluarga dan karir, pikirkan lagi, apakah pernikahan itu sebanding dengan segala pengorbanan Anda. Jangan sampai Anda setelah menikah malah mengalami depresi karena harus banyak berkorban.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar