Selama bertahun-tahun, jam atom dianggap sebagai perangkat yang paling akurat untuk menunjukkan waktu. Jam yang menggunakan partikel berukuran sub atomik yang bergerak beberapa kali per detik tersebut nyaris tidak pernah melakukan kesalahan.
Namun demikian, kini kehandalan jam atom sebagai jam yang paling akurat di seluruh dunia kemungkinan akan tergeser oleh jam nuklir karena secara alamiah, nuklir lebih tahan terhadap gangguan dari luar dibandingkan dengan atom dan membuat munculnya potensi kesalahan jadi lebih rendah.
Dikutip dari Science Daily, 10 November 2011, meski jam atom mengukur sejumlah getaran tertentu per detik, kekuatan dari luar seperti medan magnet dan listrik bisa mempengaruhi elektron yang digunakan dalam jam atom. Ini berpotensi menimbulkan kesalahan.
Di sisi lain, partikel yang digunakan dalam jam nuklir yang mengukur getaran dan juga menentukan waktu, bisa dipicu menggunakan cahaya ultraviolet rendah energi. Ini mengakibatkan pengaruh faktor eksternal terhadap sistem yang ada di dalam jam atom lebih rendah.
Dengan metode ini, Corey Campbell dan rekan-rekan peneliti dari Georgia Institute of Technology, Atlanta, Amerika Serikat telah membuat skema yang menggunakan laser untuk mengontrol orientasi spasial dari orbit elektron di dalam atom.
Peneliti mengklaim, jam nuklir yang memiliki thorium nukleus yang dikontrol dengan cara ini hanya akan meleset hingga satu detik dalam kurun waktu 200 miliar tahun.
Namun demikian, sebelum jam nuklir bisa direalisasikan, peneliti harus mengidentifikasikan frekuensi cahaya yang tepat yang dibutuhkan untuk memicu thorium nukleus tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar